Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jerman Berpotensi Alami Resesi, Ini Sebabnya

LONDON, KOMPAS.com - Bank sentral Jerman, Bundesbank, memperingatkan bahwa negara tersebut berpotensi mengalami resesi.

Menurut Bundesbank, ekonomi terbesar di Eropa tersebut kemungkinan besar akan tetap mengalami kondisi perekonomian yang loyo pada kuartal III 2019.

Dikutip dari CNN, Selasa (20/8/2019), Bundesbank memprediksi pertumbuhan ekonomi Jerman akan tetap anjlok.

Pada kuartal II 2019, pertumbuhan ekonomi Jerman terkontraksi 0,1 persen dibandingkan pada kuartal I 2019.

Adapun resesi terjadi ketika perekonomian merosot dalam dua kuartal berturut-turut.

Saat ini Jerman menghadapi serangkaian permasalahan ekonomi yang disebut analis sebagai kondisi badai yang sempurna.

Perekonomian Jerman sangat bergantung pada eksportir yang menjual barang ke AS dan China, yang keduanya sedang bergelut dengan perang dagang.

Penjualan kendaraan bermotor secara global yang lesu juga memukul produsen otomotif Jerman, yang juga mengalami kekhawatiran dampak Brexit.

"Outlook pertumbuhan ekonomi yang suram khususnya disebabkan berlanjutnya penurunan di industri," kata Bundesbank.

Data terkini menunjukkan, produksi industri terus mengalami kontraksi pada kuartal ini. Pada kuartal lalu, produksi industri anjlok lebih dari 5 persen dibandingkan pada tahun 2018.

Laporan Bundesbank tersebut kemungkinan bakal menambah tekanan pada pemerintah Jerman untuk menggenjot belanja guna menstimulasi ekonomi. Namun, kondisi ini pun tak mudah bagi Jerman.

Jerman merupakan satu dari sejumlah ekonomi utama dunia yang mengalami potensi resesi.

Perekonomian Inggris merosot pada kuartal II 2019, sementara ekonomi Italia stagnan.

Sementara itu, Meksiko sudah terjerembab dalam resesi dan perekonomian diprediksi tetap lemah.

Adapun data teranyar juga menunjukkan bahwa Brazil terperosok dalam jurang resesi pada kuartal II 2019.

https://money.kompas.com/read/2019/08/20/160200726/jerman-berpotensi-alami-resesi-ini-sebabnya

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke