Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ekonomi India Cuma Tumbuh 5 Persen, Terendah dalam 6 Tahun

Pada Kuartal II-2019, Produk Domestik Bruto (PDB) India hanya tumbuh 5 persen berdasarkan data pemerintah yang dirilis Jumat (30/8/2019) lalu.

Angka tersebut turun drastis jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh hingga 8 persen. Adapun pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi India sebesar 5,8 persen.

Dikutip dari CNN, melambatnya pertumbuhan ekonomi India disebabkan pertumbuhan konsumsi swasta yang juga melambat dan industri manufaktur yang cenderung stagnan. Padahal tahun lalu, industri manufaktur India tumbuh hampir 12 persen.

Di sisi lain, bidang pertanian tumbuh lebih dari setengahnya pada kuartal II-2019 ini.

Adapun merosotnya harga pangan dan upah konstruksi telah membuat populasi pedesaan di India yang cukup besar berada di bawah tekanan, masalah tersebut kian diperburuk dengan krisis kredit yang menyusul hampir runtuhnya salah satu penyedia pembiayaan konsumen terbesar India di Oktober lalu.

Data tersebut menunjukkan, India yang sekaligus menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Asia kini mengalami pertumbuhan yang paling lambat dalam lebih dari enam tahun terakhir.

Selain itu, ini juga menjadi tingkat petumbuhan ekonomi terlemah di bawah pemerintahan Modi, yang di awal masa kampanyennya menjanjikan bakal membawa ekonomi India ke tingkat pertumbuhan ekonomi baru dan menciptakan jutaan lapagan kerja setiap tahunnya.

Namun, yang terjadi saat ini juastru kebalikannya. Tingkat pengangguran di India saat ini berada di level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Dan India justru tengah menghadapi jalan curam untuk bisa kembali pulih.

"Sangat mungkin bahwa pertumbuhan setahun penuh India akan tergelincir di bawah 6 persen pada 2019," ujar kepala India di Oxford Economics Priyanka Kishore.

Beberapa sektor ekonomi di Indida telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif di negara tersebut telah merumahkan ratusan ribu pekerjanya, perusahaan barang konsumen seperti Unilever pun dilaporkan telah melakukan pemangkasan harga lantaran permintaan yang terus melambat.

Adapun Modi sejak pemerintahannya dimulai pada 2014 terus berjuanh untuk meningkatkan perekonoman. Hingga pekan lalu, pemerintah India telah meluncurkan keringanan pajak untuk start up, kredit rumah dan mobil yang lebih murah, serta menyuntikkan dana segar hingga 9,8 miliar dollar AS ke bank-bank milik pemerintah.

Analis menilai masih banyak hal yang harus dilakukan.

"[Pemerintah] mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kesulitan yang dihadapi oleh ekonomi tetapi langkah-langkah ini hanya akan berjalan dalam jangka menengah," kata kepada ekonom di anak perusahaan Fitch, India Ratings and Resarch Devendra Pant.

"Tidak ada solusi perbaikan cepat untuk penurunan yang telah terjadi selama beberapa tahun terakhir," ujar dia.

Modi pun telah mendapat bantuan dari bank sentral, Reserve Bank of India.

Bank sentral telah memangkas suku bunga empat kali sejak awal 2019, membuat suku bunga mereka ke level terendah dalam sembilan tahun, dan awal pekan ini mentransfer kelebihan cadangan sekitar 25 miliar dollar AS kepada pemerintah.

"Setidaknya satu penurunan suku bunga lagi ... untuk mendorong permintaan," ujar Pant.

https://money.kompas.com/read/2019/09/02/070800626/ekonomi-india-cuma-tumbuh-5-persen-terendah-dalam-6-tahun-

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke