Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Seret, Apa Sebabnya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengaku akan tetap terus memberikan fasilitas dalam mengatasi permasalahan yang ada di sektor struktural atau sektor riil yang saat ini masih memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia.

Selama ini, perekonomian Indonesia baru bisa tumbuh di kisaran 5 persen. BI mengungkapkan memang ada beberapa hal yang membuat laju pertumbuhan bergerak melambat.

Salah satunya adalah tentang melebarnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang juga diikuti dengan tekanan khususnya dari nilai tukar karena impor yang terus meningkat. Lalu, ada juga kendala dari inflasi yang masih naik.

"Memang melihat dari potensi kendala tersebut, potensi naik level pertumbuhan ekonomi Indonesia masih seret," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo pada Rabu (4/9/2019) di Jakarta.

BI juga melihat adanya tekanan ekonomi global yang masih memperberat kenaikan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, BI mencoba untuk memberi stimulus ekonomi, apalagi saat melihat ada ruang untuk menurunkan suku bunga terbuka.

Oleh karena itu, BI menurunkan suku bunga sebanyak 2 kali sebesar 50 basis poin menjadi 5,5 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Ini juga diiringi harapan agar bisa disambut baik pelaku ekonomi dan penunjang kegiatan ekonomi untuk kembali bergairah dalam menjalankan usahanya.

Selain itu, BI juga akan terus hadir dengan kebijakan makroprudensial yang sifatnya akomodatif dengan tujuan meningkatkan likuiditas perbankan, juga mendorong perbankan meningkatkan pinjamannya. (Bidara Pink)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BI: Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih seret

https://money.kompas.com/read/2019/09/04/173550026/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-masih-seret-apa-sebabnya

Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke