Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, penurunan subsidi listrik disebabkan oleh dua hal.
"Subsidi listrik turun akibat penurunan (harga minyak) ICP dan penajaman sasaran pelanggan 900 VA," ujarnya dalam rapat kerja dengan Banggar DPR, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
ICP merupakan Indonesia Crude Price atau harga minyak mentah Indonesia. Harganya berubah dari 65 dollar AS per barel jadi 63 dollar AS per barel.
Sementara itu penajaman sasaran pelanggan listrik 900 VA merupakan pencabutan subsidi.
Sebelumnya Kementerian ESDM mengusulkan pencabutan subsidi kepada pelanggan listrik 900 VA karena dianggap Rumah Tangga Mampu (RTM).
Pencabutan subsidi ini membuat anggaran subsidi listrik turun dari usulan Rp 61,7 triliun jadi Rp 54,7 triliun.
Sementara itu PLN menyatakan jumlah pelanggan 900 VA terdiri dari 21,7 juta pelanggan non subsidi dan 6,9 juta pelanggan dengan subsidi.
Terkait dengan rencana pencabutan subsidi, nantinya hal itu kemungkinan akan berdampak hanya kepada 6,9 juta pelanggan yang saat ini menerima subsidi. Akan tetapi keputusan tersebut masih menunggu kajian dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Direktur Pengadaan Strategis II PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan menuturkan pelanggan 900 VA yang menerima subsidi listrik tersebut akan dievaluasi. Dalam evaluasi akan ditentukan apakah subsidi ke pelanggan tersebut sudah bisa dicabut ataukah belum.
https://money.kompas.com/read/2019/09/06/182100426/subsidi-listrik-turun-menkeu-sebut-ada-penajaman-pelanggan-900-va