Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Harus Dibarengi Pengelolaan yang Akuntabel

Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Ah Maftuchan, menuturkan defisit yang terjadi terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Defisit ini terjadi karena beberapa hal. Antara lain besaran iuran BPJS Kesehatan yang belum sesuai dengan perhitungan aktuaria, rendahnya kepatuhan peserta mandiri dalam membayar iuran, rendahnya kolektabilitas iuran oleh BPJS Kesehatan, hingga rendahnya akuntabilitas fasilitas kesehatan (klinik, rumah sakit dan lainnya).

“Kita harus bergandengan tangan menjaga keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini sesuai dengan prinsip gotong royong yang menjadi dasar pelaksanaan JKN sebagai asuransi sosial. Kami mendukung kenaikan iuran untuk kelompok PBI (Penerima Bantuan Iuran). Artinya, pemerintah menunjukan komitmennya dalam menyediakan layanan kesehatan bagi warga miskin dan kurang mampu.” ujar Ah Maftuchan dalam keterangan resminya Senin (9/9/2019).

Ah Maftuchan menyampaikan, BPJS Kesehatan dan penyelenggara layanan kesehatan harus lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana JKN. Meski kenaikan iuran naik, jika BPJS Kesehatan, klinik, puskesmas dan rumah sakit tidak transparan, maka defisit akan terus terjadi.

BPJS Kesehatan juga harus membangun mekanisme penagihan iuran yang baik dan manusiawi. Di samping itu, peserta mandiri juga harus patuh dalam pembayaran iuran kepesertaan JKN.

Perusahaan atau pemberi kerja juga harus meningkatkan tanggungjawabnya dalam mendukung karyawan mendapatkan hak kesehatannya.”

“Presiden harus turun tangan langsung karena ini bukti jika pemerintah serius dalam melakukan pembenahan kualitas layanan kesehatan. Jangan sampai terjadi saling lempar tanggung jawab antara BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan,” tambah peneliti kebijakan sosial Perkumpulan Prakarsa, Eka Afrina Djamhari.

https://money.kompas.com/read/2019/09/09/132454126/kenaikan-iuran-bpjs-kesehatan-harus-dibarengi-pengelolaan-yang-akuntabel

Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke