Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kembangkan Kapal Riset Nasional, Susi Gandeng LIPI

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk bersinergi dalam pengembangan kapal riset nasional.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, penandatanganan MoU menjadi langkah paling penting dalam sebuah kerja sama untuk menyatukan komitmen dan menegakkan birokrasi antar pihak.

"Mou antara instansi memang seharusnya dilakukan untuk mempermudah birokrasi maupun sebagai wadahnya. Supaya ke depannya lebih mudah dan tinggal jalan saja," kata Menteri Susi Pudjiastuti di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Sementara itu, Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menuturkan, riset kapal nasional ini telah disetujui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bappenas.

Sebab, riset kapal nasional merupakan salah satu riset mendasar yang harus dikembangkan, mengingat Indonesia merupakan negara maritim.

"Tanpa riset kita tidak akan tahu potensi laut kita karena terlalu luas dan dalam. Dengan riset, kita bisa mengeksplorasi lautan hingga ocean going. Juga mampu memitigasi bencana alam, seperti tsunami," kata Laksana di kesempatan yang sama.

Ia menyebut, nantinya kapal riset nasional ini akan ditempatkan di dua wilayah, yaitu di wilayah barat dan timur Indonesia. Wilayah barat yang ditentukan LIPI adalah Jakarta, sementara wilayah timur adalah Ambon.

"Tapi yang menjadi kendala adalah pelabuhan untuk riset kapalnya ini. Di Jakarta kami sedang mencari pelabuhan khusus riset kapal. Kalau di Ambon kami memutuskan untuk keluar dari area Teluk Ambon, karena area itu sudah terkontaminasi oleh sedimen di daratan. Kami di Ambon sedang mencari lahan tukar guling, inginnya sih di dekat pangkalan TNI AL," papar Laksana.

Terkait tender, Laksono menjelaskan pihaknya akan membuka tender dalam waktu dekat. Nantinya, kapal ini akan dikelola oleh swasta sehingga tidak memberatkan APBN meski tidak profit oriented.

Melalui penandatangan kerja sama ini, dia berharap pemanfaatan kapal riset bisa secepatnya dimanfaatkan oleh publik. Pun menjadi pembuka pintu untuk kemajuan RI.

"Sehingga ke depan kita bisa membuat mitigasi bencana, kita tahu di mana sensor-sensor pembaca tsunami itu harusnya ditempatkan. Kami berharap dengan nota kesepahaman kualitasnya bisa segera kita lakukan dalam bentuk yang lebih riil demi kemajuan masyarakat Indonesia di masa depan," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/09/10/143300826/kembangkan-kapal-riset-nasional-susi-gandeng-lipi

Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke