Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Samsung Hentikan Produksi Ponsel di China

HONG KONG, KOMPAS.com - Raksasa elektronik Samsung pada pekan ini mengumumkan penutupan pabrik ponselnya di China. Pabrik Samsung berlokasi di kota Huizhou.

Dilansir dari CNN, Sabtu (5/10/2019), ada beberapa alasan Samsung memutuskan untuk menghentikan produksi ponselnya di China. Pertama, pangsa pasar ponsel Samsung di Negeri Tirai Bambu tersebut kian menciut.

Selain itu, upah buruh di China juga menanjak. Akhirnya, Samsung memutuskan untuk fokus pada pasar-pasar lainnya yang dianggap lebih menjanjikan.

"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi di fasilitas produksi kami, Samsung Electronics telah sampai pada keputusan sulit untuk menghentikan operasi (pabrik) Samsung Electronics Huizhou," tulis Samsung dalam keterangannya.

Samsung enggan memberikan penjelasan terperinci, termasuk kapan persisnya operasi di pabrik tersebut dihentikan dan jumlah pegawai yang bekerja di sana.

Di masa jayanya, pabrik Samsung tersebut merupakan yang terbesar di China. Pabrik di Huizhou memproduksi seperlima dari seluruh ponsel yang dijual di China.

Langkah tersebut diambil setelah Samsung mengalami penjualan yang mengecewakan selama bertahun-tahun di China akibat sejumlah faktor.

Per kuartal I 2019 lalu, Samsung hanya menguasai 1 persen pangsa pasar ponsel di China. Ini berdasarkan data Counterpoint Research.

Pangsa pasar Samsung di China terus merosot sejak akhir tahun 2016 silam. Kala itu, Samsung dihantam penurunan permintaan secara tajam, menyusul peristiwa ponsel Galaxy Note 7 yang meledak.

Flora Tang, analis riset di Counterpoint Research menyebut, terlambatnya respons Samsung atas situasi tersebut menyebabkan kepercayaan konsumen menurun tajam.

Sebelum peristiwa itu, Samsung adalah satu dari lima produsen ponsel papan atas China. Pada tahun 2013, Samsung menguasai 20 persen pangsa pasar ponsel di Negeri Tirai Bambu itu.

https://money.kompas.com/read/2019/10/05/121639526/samsung-hentikan-produksi-ponsel-di-china

Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke