Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sinergi Fintech dan Perbankan Tak Bisa Dihindari, Mengapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolaborasi antara perusahan teknologi keuangan atau financial technology (fintech) dan perbankan dapat menjadi salah satu solusi masa depan bagi industri keuangan di Indonesia

Sinergi tersebut dapat menjawab tantangan inklusi keuangan di Tanah Air yang masih relatif rendah dibanding negara lain.

Aria Widyanto, Director Risk and Sustainability Amartha memandang, kolaborasi dan sinergi fintech dan perbankan tidak bisa dihindari.

"Fintech itu lebih fleksibel dalam memahami kebutuhan dan pelayanan customer. Dengan dukungan teknologi, fintech bisa beradaptasi dengan cepat sesuai customer experience," kata Aria dalam pernyataannya, Senin (7/10/2019).

"Sementara bank seperti sebuah entitas besar, yang sangat konservatif dan tidak mampu mengejar perubahan customer experince. Karena itu, di masa depan sinergi keduanya tidak mungkin dihindari,” sebutnya.

Aria menuturkan, tren penurunan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan dari rata-rata 12 persen pada 10 tahun lalu menjadi rata-rata 5 persen saat ini juga menuntut perbankan untuk berinovasi dan berkolaborasi dengan fintech.

“Di masa depan, fee based income akan menjadi inovasi bank untuk menghasilkan revenue, sehingga kolaborasi dengan fintech sulit dihindari,” ujarnya.

Sementara itu, Agus F Abdillah, Chief Product and Services Officer Telkomtelstra mengungkapkan, dengan dukungan teknologi digital, fintech bisa lebih fleksibel (agile) dalam melayani konsumen di industri keuangan.

“Di sisi lain, perbankan sangat prudent, dan fintech tidak se-prudent perbankan. Ini yang menjadi kekhawatiran perbankan bahwa mereka bisa tergerus oleh fintech. Nah, ke depan bank akan lebih berkolaborasi dengan fintech,” ungkapnya.

Dari sisi teknologi digital, lanjut dia, Telkomtelstra yang menyediakan solusi teknologi terdepan seperti Managed Network Services, Managed Security Services, dan Managed Cloud Services, akan mendukung kolaborasi fintech dan perbankan.

Ravi Ivaturi, PwC Indonesia Advisor juga menilai kolaborasi fintech dan perbankan menjadi salah satu solusi bagi industri keuangan di masa depan. Kolaborasi itu bisa menjawab tantangan inklusi keuangan di Indonesia yang masih relatif rendah.

Saat ini sekitar 70 persen dari populasi masyarakat di Indonesia belum tersentuh akses keuangan.

“Indonesia juga memiliki GDP per kapita yang tergolong rendah. Kita harus melakukan upaya untuk mengembangkan nilai ekonomi dari masyarakat. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memperbaiki akses finansial mereka,” tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2019/10/07/122447726/sinergi-fintech-dan-perbankan-tak-bisa-dihindari-mengapa

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke