Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gantikan Amran, Mantan Gubernur Sulsel Jadi Menteri Pertanian

Dia menggantikan Menteri Pertanian sebelumnya, Amran Sulaiman, yang menjabat di Kabinet Kerja Jilid 1.

"Bapak Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian. Mengoordinasikan petanian, meningkatkan produktivitas pertanian berada di wilayah Pak Syahrul. Beliau dulu adalah Gubernur di Sulawesi Selatan," kata Presiden Joko Widodo saat mengumumkan jajaran menteri untuk Kabinet Kerja Jilid 2 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Seperti kata Jokowi, pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 16 Maret 1955 ini adalah seorang politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan dari 8 April 2008 hingga 8 April 2018.

Dia menjadi Gubernur Sulawesi Selatan dari 2008 hingga 2018.

Dikutip dari berbagai sumber, saat itu Syahrul menargetkan peningkatan posisi Sulawesi Selatan sebagai provinsi penyangga beras untuk kebutuhan nasional pada tahun pertama menjabat sebagai Gubernur Sulsel.

Target produksi padi pada 2008 sebanyak 4.042.471 ton gabah kering giling (GKG) yang didukung luas lahan sekitar 792.641 ha dengan tingkat produktivitas 51,00 kuintal per ha.

Sementara target tanam padi untuk musim tanam 2009 seluas 868.411 ha dengan sasaran produksi 5.084.323 ton GKG dengan produktivitas 58,55 kuintal per hektar.

Pada 2009, pergerakan ekonomi Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sekitar 7,8 persen.

Hal tersebut dipicu dengan pertumbuhan produksi jagung sehingga Syahrul mengatakan akan melakukan terobosan di tengah krisis global dengan melayani kebutuhan ekspor ke Malaysia dan Filipina, menyusul pengiriman yang sudah dilakukan sekitar 8.000 ton ke Filipina, pada Maret 2009.

Marmer juga menjadi salah satu barang ekspor yang menjadi keunggulan Sulawesi Selatan. Saat itu, Syahrul menyatakan kesiapannya mengekspor marmer dengan kapasitas ekspor dari Pelabuhan Kabupaten Barru sebanyak 5.000 ton.

Syahrul meniti karier sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sejak 1980. Ia menjabat sebagai Kepala Seksi Tata Kota Makassar pada 1982. Kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Subbagian Perangkat IV dan V Biro Pemerintahan Makassar pada 1983.

Adapun sebelum menjabat sebagai Gubernur, Syahrul juga pernah menjabat sebagai Bupati di Kabupaten Gowa selama dua periode.

Kemudian, ia menjabat jadi Wakil Gubernur selama satu periode sebelum akhirnya menjadi Gubernur Sulsel.

Meski awalnya diusung oleh Partai Golkar, Syahrul akhirnya berpindah ke Partai Nasdem pada Maret 2018. Dia tertarik karena Nasdem tidak meminta mahar kepada kadernya yang ingin menjadi kepala daerah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), ataupun DPRD.

Pada Pemilu Legislatif 2019, Syahrul kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (Caleg) dari daerah pemilihan II Sulsel.

Hingga akhirnya, dia dipilih oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pertanian pada Kabinet Indonesia Maju hari ini.

https://money.kompas.com/read/2019/10/23/093548426/gantikan-amran-mantan-gubernur-sulsel-jadi-menteri-pertanian

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke