Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga Terus Turun, Bagaimana Prospek Reksa Dana Pendapatan Tetap?

Tahun depan pun diprediksi kinerja reksadana pendapatan tetap akan tetap meningkat lantaran BI diproyeksi masih akan meurunkan tingkat suku bunga acuan.

Senior Research and Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, tahun depan secara rata-rata imbal hasil dari reksa dana tersebut diprediksi mencapai 7 sampai 8 persen.

"Tahun depan (imbal hasil) prediksi kami di kisaran 7 sampai 8 persen," ujar Wawan ketika dihubungi Kompas.com, Senin (28/10/2019).

Wawan menjelaskan, inflasi dalam negeri yang terus terjaga rendah menjadi salah satu alasan utama BI masih memiliki potensi untuk kembali menurunkan suku bunga.

Menurut Wawan, hingga akhir tahun tingkat inflasi akan terjaga maksimal di 3 persen. Wajarnya, spread atau selisih antara suku bunga dengan inflasi sebesar 1,5 persen hingga 2 persen.

Saat ini, setelah menurunkan sebanya empat kali dengan masing-masing 25 bps, suku bunga BI berada di level 6 persen.

"Jadi BI masih berpotensi menurunkan suku bunga sebanyak dua kali menjadi 4,5 persen," jelas Wawan.

Wawanpun menjelaskan, tahun lalu ketika BI secar berturut-turut menaikkan suku bunga sebanyak 6 kali dari 4,5 persen jadi 6 persen, kinerja obligasi sebagian besar cenderung negatif.

Sementara tahun ini, ketika BI cenderung melonggarkan kebijakan moneternya, imbal hasil reksa dana pendapatan tetap rata-rata bisa mencapai 10 persen.

"Untuk tahun depan memang tidak akan sebaik dulu," ujar Wawan.

Wawan pun menyarankan agar investor melakukan diversifikasi aset reksa dananya.

"Karena tren suku bunga turun, kami bullish pada obligasi tahun ini dan tahun depan, untuk diversifikasi menurut alokasi aset Infovesta sebesar 50 persen obligasi, kemudian 30 persen pada saham kemudian 20 persen di pasar uang untuk jaga likuiditas," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/10/28/141523426/suku-bunga-terus-turun-bagaimana-prospek-reksa-dana-pendapatan-tetap

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke