Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Pandang Anda terhadap Uang Benar atau Salah? Cek di Sini

Tetapi perlu diingat, ternyata banyak uang tak selalu menjamin kebahagiaan. Apabila cara pandang Anda terhadap uang salah, maka uang hanya akan membawa bencana bagi hidup.

Uang yang tadinya banyak perlahan-lahan akan habis hingga akhirnya tak punya apa-apa lagi untuk dibanggakan. Pastinya, Anda tak mau hal ini sampai terjadi, bukan?

Maka dari itu, segera ubah cara pandang terhadap uang. Tapi, apakah Anda sendiri sudah menyadari bagaimana cara Anda melihat uang? Benar atau salah cara Anda melihat uang, coba cek tanda berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Menjadikan Uang sebagai Alasan untuk Hidup Boros

Seseorang yang jarang memegang uang banyak kemungkinan besar akan kaget saat dia diberikan banyak uang. Perasaan kaget inilah yang membuat seseorang tidak berpikir panjang saat menggunakan uang.

Apa yang ada di depan mata, langsung saja dibeli selagi mempunyai uang. Apakah Anda termasuk orang yang demikian? Jika ya, cobalah untuk segera berubah.

Anda tidak boleh menjadikan uang sebagai alasan untuk hidup boros. Apapun ceritanya, Anda harus bisa berhemat karena masih ada pengeluaran untuk hari esok.

2. Pemasukan Tak Sesuai dengan Pengeluaran

‘Pasak lebih besar daripada tiang’ dialami banyak orang. Hal ini terjadi karena seseorang lupa atau bahkan mengabaikan yang namanya anggaran belanja.

Padahal anggaran inilah yang dapat membantu seseorang untuk berhemat setiap bulan. Membuat anggaran memang tak mudah, Anda harus meluangkan sebagian waktu untuk membuat anggaran yang paling tepat.

Tapi, tidak ada salahnya untuk dicoba. Toh, Anda juga sudah tahu jenis pengeluaran yang terjadi secara rutin setiap bulannya.

3. Beranggapan bahwa Kartu Kredit adalah Segalanya

Kartu kredit memberi banyak kemudahan, terutama dalam hal transaksi. Tetapi banyak yang menganggap kartu kredit sebagai sumber pemasukan, sehingga muncul dorongan untuk menggesek kartu tanpa memikirkan dampak dari tindakannya kala itu.

Perlu diingat kalau kartu kredit bukanlah gaji atau pundi-pundi rupiah yang bisa diambil dan dihabiskan kapan saja. Anda punya tanggung jawab untuk melunasi uang yang dipakai saat tagihan sudah jatuh tempo.

Jika tidak dibayar, lama-kelamaan tagihan akan menumpuk yang menyebabkan kondisi keuangan Anda hancur berantakan. Untuk itu, penting menggunakan kartu kredit dengan bijak.

4. Sistem Gali Lubang Tutup Lubang

Tak sedikit orang yang menerapkan prinsip gali lubang tutup lubang untuk urusan finansial. Prinsip ini sering diterapkan kala seseorang berutang. Nah, untuk melunasi utang-utang tersebut, seseorang rela meminjam uang kesana-kemari untuk membayar utangnya di tempat lain.

Hal ini disebabkan karena dari awal seseorang sudah salah dalam memandang uang, yakni cenderung tidak mempertimbangkan dampak dari perbuatannya saat ini di kemudian hari. Akibatnya, hidupnya pun menjadi melarat dari hari ke hari.

5. Berani Berhutang, Pada Akhirnya Pusing Kemudian

Sah-sah saja kalau Anda ingin berutang pada bank, keluarga, atau kolega di tempat kerja. Akan tetapi, jangan sampai utang-utang ini membuat Anda pusing di kemudian hari yaitu saat pembayaran hendak dilakukan.

Berani berutang, maka Anda harus berani bertanggung jawab pula. Sebelum meminjam uang kepada siapapun, pertimbangkan dahulu jumlahnya.

Hindari meminjam dalam jumlah yang terlalu besar kalau Anda tidak sanggup untuk membayarnya di kemudian hari. Jadi, penting untuk menyesuaikan jumlah pinjaman dengan kondisi dompet Anda kala itu.

6. Tidak Melakukan Perkiraan Kebutuhan setiap Bulannya

Anggaran yang dibuat tidak sesuai dengan pengeluaran sesungguhnya? Mungkin saja karena Anda kurang mampu membuat estimasi atau perkiraan yang tepat terhadap pengeluaran.

Akibatnya, uang yang sudah dianggarkan untuk satu bulan selalu saja kurang. Agar estimasi yang dibuat di bulan selanjutnya tepat, sebaiknya catat semua pengeluaran yang terjadi selama satu bulan.

Jika tidak sempat mencatat, cobalah untuk menyimpan bill atau struk belanja. Struk atau bill ini sejatinya bisa digunakan sebagai pedoman untuk membuat anggaran yang tepat pada bulan berikutnya.

7. Rasa Tidak Nyaman saat Mempunyai Uang

Orang pada umumnya justru senang kalau punya banyak uang, tetapi sebagian orang justru merasakan hal sebaliknya. Yakni, merasa kurang nyaman atau gelisah karena uang yang ada di dompetnya tidak habis-habis.

Akibatnya muncul keinginan untuk belanja dalam jumlah berlebih, bahkan belanja untuk barang-barang yang sama sekali tidak dibutuhkan. Daripada pusing memikirkan cara menghabiskan uang, lebih baik simpan saja uang di rekening tabungan.

Bisa juga membuka rekening investasi untuk hari tua nanti. Alhasil, Anda tidak terganggu dengan banyaknya uang yang ada dompet.

8. Punya Prinsip Hidup hanya Sekali dan Harus Dinikmati

Banyak yang menjadikan YOLO (You Only Live Once) atau hidup itu hanya sekali sebagai alasan untuk hidup boros. Orang seperti ini biasanya kurang memikirkan masa depannya karena terlalu menikmati hari ini.

Sebenarnya bagus tetapi Anda harus tahu kalau hidup itu masih panjang. Jangan hanya memikirkan hari ini kalau Anda menginginkan masa tua yang bahagia.

Sebab kebahagiaan itu harusnya dimulai sejak usia dini. Cobalah bersikap cemat dan hati-hati saat menghabiskan uang agar hidup Anda tidak melarat di kemudian hari.

Hargai Apa yang Menjadi Jerih Payah Anda

Sejatinya tidak seorang pun yang bisa melarang Anda untuk tidak menghabiskan uang. Apalagi kalau uang yang dihabiskan adalah hasil jerih payah sendiri. Anda punya hak mutlak atas semua uang yang dimiliki. Mau dihabiskan sekarang, besok, atau dua minggu lagi, semua keputusan ada di tangan Anda.

Pun demikian, Anda tidak boleh bersikap gegabah dalam hal keuangan. Sebab cara Anda mengatur keuangan hari ini akan memengaruhi kelangsungan hidup Anda di masa mendatang. Jika Anda sudah terbiasa hidup boros, akan sulit untuk mengendalikan diri buat tidak hidup boros.

Sebelum semuanya terlambat, cobalah memperbaikinya mulai dari sekarang. Hargai setiap lembar uang yang Anda punya dengan cara menggunakannya pada hal-hal yang sifatnya penting.

Ingatlah kalau Anda telah mengehabiskan banyak keringat untuk mendapatkan uang tersebut. Hindari menghabiskan uang untuk tujuan berfoya-foya atau mencari kesenangan semata. Sebab kebahagiaan yang dirasakan hanya bersifat sesaat.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

https://money.kompas.com/read/2019/11/04/071400126/cara-pandang-anda-terhadap-uang-benar-atau-salah-cek-di-sini

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke