Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

JK : Ekonomi Lesu, Presiden Tidak Boleh Pesimistis

Menurut dia, ekonomi dunia memang melemah, begitu pula dengan Indonesia. Namun demikian, pemerintah tidak boleh bersikap pesimistis.

"Presiden tidak boleh pesimis. Direktur juga tidak boleh pesimis. Kepala rumah tangga juga," ujar dia ketika memberi pemaparan usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Dia menjelaskan, dalam mengelola keuangan negara, tak jauh berbeda sepertu mengelola sebuah perusahaan maupun rumah tangga.

Ketika ekonomi rumah tangga melemah, maka kepala rumah tangga akan melakukan penghematan. Namun, penghematan tersebut bukan dalam jangka panjang. Hal-hal pokok yang berkaitan dengan investasi masa depan tetap dilakukan.

Misalnya saja untuk biaya sekolah anak, atau bahkan untuk membuka peluang usaha.

"Jadi ini kehidupan ekonomi jalan. Nggak mungkin hanya di rumah, termenung, sedih," ujar dia.

"Menteri juga gitu, menghemat penting tapi tetap menjaga masa depannya, siklus ke bawah naik juga nanti," ujar dia.

Kalla pun memaparkan, Indonesia seharusnya tudak berpikir mengenai bagaimana bisa bertahan untuk saat ini, namun satu hingga tiga tahun mendatang.

Meski di sisi lain, banyak pula dilema yang harus dihadapi untuk menjaga kinerja perekonomian RI.

"Kalau keadaan stagnan, inflasi rendah. Itu sebenarnya permintaan turun, supply turun, ekonomi agak kurang berjalan. Itu juga tanda tentang demand dan supply," jela Kalla.

"Jadi seperti itulah kira-kira yang harus kita buat, survive 1-2 tahun, dan berkembang 3 tahun lagi. Pasti survive," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/12/05/084200626/jk---ekonomi-lesu-presiden-tidak-boleh-pesimistis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke