Angka Rp 2,4 Triliun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, di mana hanya mencapai angka Rp 1,1 Triliun.
"Sekitar 70 persen itu masih invoice financing tapi sekarang udah mulai menyebar lagi," ujar Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi dalam Investree Conference di Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Secara keseluruhan semenjak Investree berdiri empat tahun yang lalu, mereka sudah membukukan realisasi pinjaman sebesar Rp 4,2 triliun.
"Kurang lebih setelah menjalani ini lebih dari empat tahun, kami sudah memfasilitasi hampir 6.500 peminjaman," kata Adrian.
Dia melanjutkan kalau peminjam yang mengakses layanan pembiayaan investree didominasi oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk permodalan kerja dan usaha.
Sedangkan tingkat pengembalian dalam jangka waktu 90 hari (TKB90) adalah 99,24 persen. Semakin tinggi angka TKB90, maka semakin baik penyelenggaraan pinjam meminjam.
Untuk komposisi pemberi pinjaman atau lender adalah 30 persen berasal dari institusi seperti lembaga jasa keuangan atau bank, sedangkan sisanya adalah investor individu dan badan hukum lainnya.
Tahun 2020, Investree optimis pembiayaan tumbuh double digit dari tahun ini seiring mulai meningkatnya nilai pinjaman dari institusi yang masuk menjadi investor.
"Target kami akan perdalam supply chain-nya UKM. Mungkin saat ini menyentuh perusahaan menengah. Pekerjaan rumah kami makin turun ke rantai pasok yang semakin kecil, mikro dan menyebar di seluruh Indonesia bersama mitra," katanya.
https://money.kompas.com/read/2019/12/12/220000126/hingga-november-2019-investree-salurkan-dana-rp-2-4-triliun
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan