Hal ini mengingat perusahaan akan fokus pada pembangunan ekosistem digital di tahun depan.
"Kalau ATM itu pasti enggak (akan tambah), karena ATM-kan kita join dengan ATM Himbara merah putih," kata Direktur Operation, IT dan Digital Banking BTN Andi Nirwoto di SCBD, Jakarta Rabu (18/12/2019).
Andi juga mengatakan, dari segi penambahan kantor cabang, BTN tidak akan lagi menambah. Jika memang harus ditambah, nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan.
"Kalau kantor cabang, itu berdasarkan kebutuhan di tahun 2019 kita sudah mengurangi. Di tahun 2020 saya rasa enggak (akan tambah). Kami lebih kepada channel-channel yang berbasiskan mobile," ungkap Andi.
Hingga saat ini, BTN memiliki outlet sebanyak 900 unit yang mencakup kantor kas, kantor pembantu dan kantor utama. Ia memastikan, tak ada ekspansi outlet BTN pada 2020.
Andi mengatakan berdasarkan kajian dengan kebutuhan pembukaan kantor cabang, BTN akan menjalin kerja sama dengan institusi.
"Sesuai dengan kebutuhan, kadang-kadang kita kerja sama dengan institusi dan kadang kita juga perlu kantor layanan," tambahnya.
Di sisi lain, mesin Electronic Data Capture (EDC) juga tidak akan dikembangkan secara masif. Hal ini karena teknologi QR code sudah mulai diimplementasikan.
"Untuk mesin EDC, Bank BTN pun tidak akan agresif, karena kan teknologi QR, baik QR statis maupun QR dinamik sudah ada. Jadi EDC tidak akan menjadi mandatori," tegasnya.
https://money.kompas.com/read/2019/12/19/121029526/btn-tak-akan-tambah-kantor-cabang-dan-atm-pada-2020-kenapa