Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 3 Kesalahan Keuangan yang Harus Dihindari di Usia 30-an

NEW YORK, KOMPAS.com - Keputusan keuangan yang Anda buat di usia 30-an, sadar atau tidak, dapat memberikan dampak besar terhadap masa depan Anda.

"Uang hanyalah alat. Ketika kita belajar untuk menggunakan uang secara bijak, maka kita dapat menjalani hidup sesuai yang kita inginkan," kata perencana keuangan bersertifikat Marguerita Cheng seperti dikutip dari CNBC, Senin (13/1/2020).

Agar masa depan Anda cerah, maka ada beberapa kesalahan keuangan yang harus Anda hindari di usia 30-an. Apa saja? Berikut uraiannya.

1. Tidak menyusun tujuan keuangan

Jika Anda sama sekali belum menyusun tujuan keuangan, maka usia 30-an adalah saat yang tepat untuk menyusun rencana keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini diungkapkan oleh Ryan Marshall, perencana keuangan bersertifikat di Ela Financial Group.

"Hampir setiap orang berusia 60 tahun yang saya temui berharap dapat mulai memikirkan tentang pensiun atau tujuan keuangan ketika mereka berusia 30-an atau lebih muda," kata Marshall.

Adapun Douglas Boneparth, presiden dan pendiri Bone Fide Wealth mengungkapkan, usia 30-an adalah saat yang tepat untuk merencanakan keuangan, baik jika Anda ingin menabung untuk pensiun, menciptakan dana darurat, atau membeli rumah.

"Tidak menyusun tujuan-tujuan (keuangan) adalah kesalahan terbesar yang dibuat seseorang di usia 30-an, karena menyusun tujuan keuangan membutuhkan arag keuangan dan menciptakan linimasa untuk mencapai hal-hal baik dalam hidup, seperti kemerdekaan finansial, membeli rumah, memiliki anak, dan memulai bisnis," ungkap Boneparth.

2. Tidak menabung untuk pensiun

Sejumlah pakar keuangan berulang kali menekankan pentingnya menabung untuk pensiun sejak dini.

Perlu diingat bahwa Anda tidak bisa mengulang waktu dalam hal menyisihkan penghasilan untuk masa depan Anda.

"Anda tidak bisa membalikkan waktu dalam hal menyisihkan (penghasilan) untuk masa depan. Jadi, ini adalah kesalahan yang harus Anda hindari," sebut Kaleb Paddock, perencana keuangan bersertifikat di Ten Talents Financial Planning.

"Bidik 15 persen dari penghasilan Anda disisihkan untuk masa depan," jelasnya.

3. Tidak melacak pengeluaran

Di usia 30-an, Anda harus melacak ke mana perginya uang Anda.

"Belanja tanpa pertimbangan setiap hari dapat menumpuk dan ini bisa menjadi perusak terbesar kekayaan. Belanja lebih sedikit dari pendapatan adalah kunci untuk memupuk kekayaan. Ini tidak mudah, namun sederhana," terang Kristin O'Keeffe Merrick, penasihat keuangan di O’Keeffe Financial Partners.

Agar terhindar dari perilaku boros, jelas Boneparth, maka Anda harus mengatur arus kas Anda. Mulailah dengan memonitor kebiasaan belanja Anda selama periode 30 hari.

Setelah menulis setiap pembelian yang Anda buat dan setiap pengeluaran, Anda akan mulai memperhatikan pola ke mana perginya uang Anda dan pos pengeluaran mana yang dapat ditekan.

"Salah satu hal terberat dalam keuangan personal adalah menyeimbangkan antara gaya hidup yang nyaman dan menabung secara konsisten. Satu-satunya jalan untuk itu adalah benar-benar memahami bagaimana uang masuk dan keluar dalam hidup Anda," papar Boneparth.

https://money.kompas.com/read/2020/01/13/164401326/simak-3-kesalahan-keuangan-yang-harus-dihindari-di-usia-30-an

Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke