Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka menguat pada level Rp 13.678 atau naik 0,11 persen dibanding penutupan Jumat Rp 13.693 per dollar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, virus corona masih menjadi kekhawatiran pasar hingga pekan ini.
"Virus corona masih menjadi kekhawatiran, apalagi pasar meragukan data yang diumumkan oleh pemerintah China," katanya kepada Kompas.com.
Pekan lalu, China merevisi jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus corona, karena menemukan data ganda dalam pencatatan.
Dari kasus penyebarn virus corona yang terjadi di seluruh dunia, jumlah orang yang meninggal akibat virus tersebut mencapai 1.383 orang sementara yang terjangkit virus corona berjumlah 64.435 orang.
"China melaporkan penambahan jumlah kasus dan kematian baru akibat virus corona yang jumlahnya sama atau mendekati kenaikan sebelumnya," tambahnya.
Selain itu bandara Heathrow Inggris melakukan penahanan terhadap 8 pesawat karena kecurigaan terhadap penumpang yang terkena virus corona.
"Kekhawatiran ini masih bisa menekan turun aset berisiko hari ini termasuk rupiah," kata Ariston.
Di sisi lain, yield obligasi AS tenor 10 tahun kembali turun ke kisaran 1,58 persen yang bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS.
"Ini mungkin bisa mendorong penguatan Rupiah terhadap dollar AS," tambahnya.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 13.670 per dollar AS sampai dengan Rp 13.720 per dollar AS.
https://money.kompas.com/read/2020/02/17/090824426/masih-dibayangi-corona-rupiah-pagi-menguat