Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Bos BRI soal Makna Profesionalitas

Sebelum menjadi Direktur Utama di bank bersandi saham BBRI, dia pernah menjabat sebagai Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri sejak 2010, berlanjut menjadi Wakil Dirut BRI, kemudian Dirut Pegadaian, hingga kembali ke BRI menjadi Wakil Dirut.

Padahal, latar belakang pendidikannya sama sekali tak berkaitan dengan perbankan. Sunarso merupakan mahasiswa lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan agronomi.

Sunarso bercerita, dia pernah bekerja di "kebun" di salah satu perusahaan besar, menyesuaikan jurusannya. Namun dia merasa belum memiliki cara pandang yang luas, seluas hamparan kebun-kebun di depannya pada saat itu.

Bahkan Sunarso mengaku ingin dilihat oleh para pengambil keputusan (pemerintah), yang notabene-nya banyak berseliweran di Jakarta. Akhirnya, dia memutuskan pindah kerja ke Jakarta.

"Kalau di sini, sepintar apapun belum dilihat oleh pengambil keputusan. Kemudian saya pindah-pindah (pekerjaan). Karir saya seperti mendaki saja," kata dia di Menara Kompas, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam perjalanan karier, Sunarso mengaku memaknai proses yang dia tempuh. Dia mengibaratkannya dengan sebuah gunung yang didakinya. Tiap mencapai puncak, Sunarso menyempatkan diri untuk berhenti sejenak dan memahami apa yang dijalaninya.

Hal ini pula yang membuat Sunarso mudah menyesuaikan diri di tempatnya bekerja, meski malang-melintang di korporasi besar dengan prioritas bisnis yang berbeda.

"Kemudian saya menciptakan gunung berikutnya yang dilalui dengan proses yang sama. Ketika sampai puncak lagi, saya berhenti sejenak. Di setiap step, saya merenungi apa maknanya dan saya mensyukuri. Dari (Bank) Mandiri saya belajar korporasi," cerita Sunarso.

Dia mengklaim, cara berpikir yang seperti itu sudah dijalaninya dari dulu, saat belum menjadi bankir. Ketika menjadi bankir pun, Sunarso seolah tak lupa dengan bidang sayur mayur yang dulu ditekuninya.

"Saya termasuk orang yang merancang pembiayaan kredit perkebunan. Apakah pemikiran saya begini karena sudah tua? Jawabannya enggak. Saya dari dulu saya coba memaknai. Beberapa selalu saya kaitkan dengan small holder farmer," ucapnya.


Banyak belajar dari berbagai korporasi, membuat Sunarso juga belajar soal arti profesionalisme dalam bekerja. Menurut dia, pekerja profesional tak hanya cukup mempunyai integritas tinggi.

Bukan profesional juga namanya bila integritas tinggi tak dibarengi dengan keterampilan, seperti mampu mengemban tugas yang diberikan. Diperlukan pula strategi dan value untuk menjadi seseorang dengan julukan profesional.

"Jadi pertama, terampil atau berkompeten. Kenapa kompeten? Karena sudah punya dan tahu strategi. Kemudian tambahin value. Menurut saya itu baru profesional. Enggak hanya sekedar terampil, kompeten, tapi butuh profesional. Kalau sudah begitu, maka timbul trust," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/03/11/084400926/cerita-bos-bri-soal-makna-profesionalitas

Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke