Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Ekonom Membayangkan Beban dan Kepusingan Sri Mulyani...

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Core Indonesia Piter Abdullah memastikan hasil penerimaan negara akan merosot lebih dalam lagi.

Pasalnya, selain adanya virus corona dan perang harga minyak, juga kebijakan insentif pajak penghasilan (PPh) bagi wajib pajak orang pribadi akan berdampak pada defisit APBN yang membengkak.

Karena faktor tersebut, Piter sempat menyinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang kini harus mengemban beban yang besar akibat kondisi perekonomian saat ini.

"Dampaknya, penerimaan pemerintah yang sudah turun akibat perlambatan ekonomi, akan jatuh lebih dalam lagi sehingga pelebaran defisit APBN itu sudah bisa dipastikan," kata Piter di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

"Saya enggak bisa membayangkan ini bebannya Sri Mulyani luar biasa. Ini Bu Sri Mulyani pusingnya berkeliling-keliling, bukan keliling lagi," ucapnya.

Kendati demikian, pemerintah dinilai sudah tepat dalam bertindak untuk mengatasi tekanan perlambatan ekonomi dengan mengeluarkan sejumlah insentif, namun tak memberikan dampak signifikan.

"Bisa dipastikan defisitnya pemerintah dengan adanya virus corona ini akan melebar. Di tengah kondisi seperti itu, ditambah lagi adanya penurunan harga minyak, yang turunnya nggak main-main. Ekonomi Indonesia akan lebih terpuruk adanya perang harga," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, berbagai stimulus perpajakan yang akan ditelurkan oleh pemerintah hanya berlaku untuk industri manufaktur.

Adapun stimulus fiskal yang bakal diberikan oleh pemerintah yaitu pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 atau pajak gaji karyawan yang bakal ditanggung oleh pemerintah.

Selain itu, penangguhan pembayaran pajak untuk PPh pasal 22 dan pasal 25 yang masing-masing berlaku selama enam bulan.

https://money.kompas.com/read/2020/03/13/071700926/ketika-ekonom-membayangkan-beban-dan-kepusingan-sri-mulyani-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke