Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 3 Tips Atur Keuangan Restoran dari Marugame Udon

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran restoran di Indonesia, khususnya di perkotaan, semakin menjamur.
Ini sejalan dengan tumbuhnya preferensi masyarakat untuk membeli makanan jadi.

Dengan kondisi ini, bisnis kuliner menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Namun, bisnis kuliner juga merupakan usaha yang berisiko.

Banyak sekali faktor eksternal maupun internal yang bisa mempengaruhi omzet restoran. Modal besar, lokasi strategis, dan cita rasa enak bukan lagi jaminan untuk bisa bertahan di tengah tingginya persaingan pasar.

Melihat hal tersebut, jaringan restoran Marugame Udon, yang berlisensi di bawah PT Sriboga Marugame Indonesia (SMI), berfokus pada tata kelola internal dan manajemen restoran yang baik.

Untuk mengoptimalkan profit dan pertumbuhan yang seimbang, Akhmad Nurhidayat, Chief Financial Officer SMI, mengungkapkan pentingnya pengelolaan keuangan restoran yang baik untuk mendukung keputusan bisnis strategis.

Berikut ini adalah tiga tips dari Marugame Udon tentang manajemen finansial restoran yang optimal.

1. Evaluasi kinerja keuangan secara konsisten

Setiap restoran harus menetapkan target return dari investasi atau target lainnya, misal sales growth atau jumlah pembukaan outlet dalam waktu tertentu di awal lalu mengevaluasi pencapaiannya.

"Evaluasi pencapaian dilakukan dengan alat ukur yang sesuai atau disepakati oleh top manajemen khususnya oleh CFO," kata Akhmad dalam keterangan tertulis, Rabu (25/3/2020).

Misalnya, dalam industri restoran, dikenal istilah same-store sales growth dan same-store transaction growth.

Kedua istilah ini adalah membandingkan sebuah restoran yang memiliki masa operasi yang sama dari dua tahun yang berbeda, dilihat dari pertumbuhan sales dan pertumbuhan transaksi.


Menurutnya, bisnis sebaiknya tidak cukup hanya memiliki laporan keuangan, namun juga harus memahami apa makna dibalik angka-angka tersebut.

Apakah angka yang ada berarti bisnisnya beroperasi dengan baik atau bahkan performanya di bawah rata-rata. Dari hal itu, top manajemen bisa mengambil keputusan untuk mengoptimalisasi cabang restoran yang ada.

2. Memastikan pertumbuhan terjadi secara berkesinambungan

Pada banyak kasus, top manajemen terlalu fokus pada pertumbuhan outlet atau omzet dan sedikit mengesampingkan laba.

Padahal, ada banyak aspek lain yang dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Misalnya, loyalitas konsumen, inovasi produk, hingga manajemen SDM.

“Merekrut karyawan berkualitas dan melatih mereka tentu butuh banyak waktu dan biaya. Karena itu, sebisa mungkin harus membuat karyawan nyaman dan betah, karena jika turn over tinggi, maka itu juga akan berpengaruh pada performa operasi restoran yang berdampak ke kinerja keuangan,” ungkap Akhmad.

Ia juga menjelaskan, salah satu imbas negatif dari pertumbuhan terlalu cepat yang tidak diikuti oleh perencanaan bisnis yang matang adalah kanibalisme di antara outlet.

“Jangan sampai bisnis yang satu malah memakan omzet cabang bisnis lainnya karena terletak terlalu dekat atau memiliki segmen pasar di lokasi yang sama,” jelasnya.

3. Upgrade sistem dan review biaya transaksi keuangan

Manajer keuangan harus tetap up-to-date dengan sistem keuangan terbaru yang bisa memberikan efisiensi lebih, baik itu software, ERP system, maupun upgrade SOP, untuk meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi biaya dan laporan yang dihasilkan.

Sebagai jaringan restoran global, Marugame Udon juga melakukan berbagai transaksi internasional, terutama untuk pembelian bahan-bahan makanan dan peralatan masak.

Sebagai contoh, Marugame tidak lama ini menggunakan jasa layanan pembayaran non bank yaitu Wallex, platform asal Singapura yang menawarkan layanan transfer dana internasional.

“Ada ketidakefisienan dari pengiriman uang menggunakan bank ke luar negeri. Cost per transaction-nya sangat tinggi, karena sebagian besar harus menggunakan bank korespondensi. Lalu, proses transaksi juga memakan waktu, karena harus menyesuaikan dengan jam operasional bank korespondensi," ungkap Akhmad.

Selama ini, imbuhnya, setelah memakai sistem baru dengan Wallex, pihaknya bisa menurunkan biaya transfer internasional hingga 50-60 persen.

Sementara itu, Andy Putra, Country Manager Wallex di Indonesia menyebut, menerapkan harga transaksi flat sebesar Rp 100.000 per transaksi, dibandingkan penyedia layanan tradisional yang menetapkan tarif progresif.

Pun Wallex menawarkan nilai tukar yang kompetitif untuk 40 mata uang asing. Platform fintech ini bisa diakses secara online kapan saja, dan dapat menyelesaikan kegiatan transaksi internasional dalam waktu 1 hingga 3 hari.

“Bisnis kelas internasional seperti Marugame pun menuntut solusi transfer internasional yang aman, praktis, dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Kami senang Marugame telah mempercayakan Wallex dalam memfasilitasi kegiatan pembayaran internasional,” ungkap Andy.

https://money.kompas.com/read/2020/03/25/180359526/simak-3-tips-atur-keuangan-restoran-dari-marugame-udon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke