"Bontang sempat jalan, hanya saja partner tidak bisa lanjutkan, kita hold dulu," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talullembang dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020).
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Lete itu menjelaskan, pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai supply and demand, untuk menentukan nasib pembangunan kilang.
"Ketika sudah clear baru nanti kita bicara dengan stakeholder lagi jadi lihat perkembangan selanjutnya," ujarnya.
Dengan berakhirnya kerja sama antara perusahaan migas asal Oman, Overseas Oil and Gas LLC (OOG), Pertamina akan lebih fokus ke pembangunan atau pengembangan kilang yang aktif dan pengerjaan proyek yang sudah siap dijalankan.
"Saat ini kita juga fokus ke yang sudah berjalan ini, khususnya untuk upgrading kilang-kilang eksisting," ucapnya.
Sebagai informasi, pembangunan Kilang Bontang rencananya akan memakan investasi dengan nilai sebesar 15 miliar dollar AS.
Saat penandatangan kerja sama dengan OOG, kilang ini ditargetkan mampu memproduksi 300.000 barel per hari.
https://money.kompas.com/read/2020/06/05/181200526/pertamina-tunda-pembangunan-kilang-bontang