Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jenius Hadirkan Fitur untuk Kelola Keuangan

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank BTPN meluncurkan fitur Moneytory pada aplikasi Jenius untuk memudahkan nasabah mengelola cash flow alias arus keuangan melalui versi terbaru.

Inovasi ini sangat efisien dalam melakukan pencatatan transaksi pengeluaran dan pemasukan keuangan nasabah.

Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi mengatakan  peluncuran Moneytory ini diharapkan mampu memudahkan nasabah untuk menata arus keuangannya agar tidak terjadi overspend atau pengeluaran berlebih.

Hal ini berdasarkan analisis Bank BTPN terkait dengan tiga jenis nasabah berdasarkan cara pengelolaan uang antara lain, tipe Chaos, Moderat dan Orderly.

Tipe Chaos merupakan nsabah yang tidak memiliki tujuan finansial dan cenderung mengabaikan pencatatan dan alokasi anggaran bulanan.

Tipe Moderat merupakan nasabah yang memiliki tujuan finansial nemaun cenderung kurang disiplin menabung.

Selanjutnya tipe Orderly yang memiliki perencanaan keuangan terstrukur, namun belum menemukan sistem pencatatan keuangan yang sesuai.

“Fungsi utama Moneytory antara lain mengetahui ringkasan keuangan yang mencakup pemasukan, pengeluaran dan selisihnya sehingga bisa tahu berapa total saving yang dimiliki yang terorganisir secara otomatis," jelas Irwan melalui konferensi video , Kamis (25/6/2020).

Irwan mengatakan dengan menggunakan Moneytory Jenius, nasabah bisa mengetahui rincian dari transaksi yang tercatat berdasarkan kategorinya, misalkan untuk kebutuhan sehari-hari, hoby, kegiatan amal dan lain sebagainya.

Selain itu, fitur pada Moneytory juga menecatat sumber-sumber pemasukan dalam rekening nasabah. Misal, pendapatan yang datangnya dari gaji, transfer dari orang tua dan lain sebagainya.


Nasabah juga bebas memilih tanggal melakukan analisa keuangan, seperti misalkan dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 31 setiap bulannya, ataupun tanggal 25 sampai 24 setiap bulannya.

Terkait dengan keamanan, Irwan menjelaskan fitur Moneytory membutuhkan kerja sama dua belah pihak dalam memastikan sistem keamanan yang diterapkan berjalan dengan baik.

Walaupun ini menjadi fokus, namun keteledoran nasabah juga membuat sistem keamanan menjadi tidak berguna.

“Security adalah hal yang harus diperhatikan dua belah pihak, baik dari sisi Jenius dalam hal pemberian OTP, PIN dan password. Namun data-data tersebut yang memegang adalah nasabah, sehingga harus ada peran nasabah mnjaga datanya untuk tidak diberikan kepada siapapun,” jelas dia.

Sebagai informasi, hingga akhir Mei 2020, pengguna Jenius sudah lebih dari 2,5 juta nasabah di 34 provinsi, dengan total simpanan lebih dari Rp 10 triliun.

https://money.kompas.com/read/2020/06/25/132700726/jenius-hadirkan-fitur-untuk-kelola-keuangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke