Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tergerus Ponsel, Bagaimana Produsen Kamera Digital Bertahan?

Agar pasar kamera tidak tergerus, produsen kamera terpaksa harus putar otak untuk melawan smartphone dengan menghadirkan produk-produk yang lebih canggih.

Mengutip Kontan.co.id, Senin (29/6/2020), misalnya yang dilakukan PT Datascrip Indonesia. Distributor tunggal kamera Canon di Indonesia mencatat adanya penurunan permintaan di pasar kamera sebesar 50 persen di kuartal I 2020.

Sintra Wong, Assistent Director Marketing Division Canon Business Unit PT Datascrip bilang, meskipun penjualan turun pihaknya optimis pasar kamera digital masih menjanjikan, mengingat berbagai kebutuhan khusus dalam fotografi masih belum bisa dipenuhi oleh kamera ponsel.

"Seperti fotografi aksi kecepatan tinggi, pengambilan foto dalam kondisi minim cahaya, ataupun jarak pengambilan foto yang jauh," katanya kepada KONTAN, Jumat (26/6).Nah, untuk bertahan dari gempuran kamera smartphone yang canggih dan lebih murah itu, Canon berkonsentrasi melahirkan produk berteknologi tinggi, yang tidak dapat dilakukan kamera smartphone.

Canon akan berkonsentrasi untuk menghadirkan produk inovatif untuk memenuhi kebutuhan pengambilan foto dan video berkualitas tinggi dalam berbagai kondisi pemotretan. "Yang tidak dapat dilakukan dengan kamera ponsel," tandasnya.

Tahun lalu, Datascrip mencatat semua kategori mengalami penurunan penjualan, termasuk kategori kamera mirrorless.

Penurunan total pasar kamera digital tahun 2019 turun sekitar 25 persen dibandingkan 2018. Di mana, Datascript membidik target penjualan kamera mirorless Canon sebesar 40 persen dari total penjualan atau di kisaran angka 48.000 unit. Sedangkan saat ini, penjualan Canon sebagian besar masih didominasi oleh penjualan kamera DSLR.

Camera & Imaging Products Association (CIPA) mencatat, sejak tahun 2010 penjualan kamera digital terus menurun.

Turunnya penjualan kamera digital disebabkan oleh banyaknya smartphone dengan kamera yang cukup canggih dan memberikan banyak fitur seperti kamera digital pada umumnya. Apalagi harga telepon selular pintar tak berbeda jauh dengan harga kamera digital.

Produsen kamera lainnya yakni, PT Fujifilm Indonesia yang pasar kamera low-endnya tergerus produk kamera dari smartphone. Namun, Marketing Manager Electronic Imaging Division Fujifilm Indonesia, Anggiawan Pratama yakin, penjualan dapat kembali terangkat.

Alasannya, saat ini Fujifilm terus berinovasi menciptakan produk dengan kualitas yang lebih unggul dari smartphone.

"Kami yakin pasar digital camera tidak akan hilang, melainkan ke depannya akan beralih ke kamera digital kelas high-end," pungkasnya.

Terkait dengan pandemi, Anggiawan bilang, bahwa performa penjualan semakin menurun. Dibandingkan tahun lalu, penjualan sejak Maret turun sampai 70 persen.

"Sebelum pandemi penjualan kami masih cukup baik. Kami berharap saat new normal ekonomi dan penjualan perlahan pulih," tandasnya.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Duh, pasar kamera digital tergerus pasar ponsel pintar, bagaimana strategi produsen?

https://money.kompas.com/read/2020/06/29/142550626/tergerus-ponsel-bagaimana-produsen-kamera-digital-bertahan

Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke