Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Pandemi Covid-19, RI Tetap Kejar Ambisi Jadi Negara Maju

Dengan demikian, Indonesia harus bisa mengupayakan perekonomian untuk tetap tumbuh di kisaran 5 persen hingga 6 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Padahal saat ini, RI dan negara-negara lain di seluruh dunia tengah dihadapkan pada krisis yang disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19).

"Kami lanjutkan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) tapi harus sadar kita dalam konteks mengejar visi jadi negara maju," ujar Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu dalam video conference, Senin (20/7/2020).

"Kita baru saja oleh Bank Dunia masuk sebagai upper middle income country, pendapatan per kapita kita 4.050 dollar AS per tahun," sambung dia.

Untuk diketahui, Bank Dunia baru saja menaikkan peringkat Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income) dari sebelumnya negara dengan pendapatan menengah ke bawah (lower middle income).

Kenaikan status tersebut diberikan setelah berdasarkan assessment Bank Dunia terkini Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia tahun 2019 naik menjadi 4.050 dollar AS dari posisi sebelumnya 3.840 dollar AS.

Febrio pun mengatakan, upaya untuk menjadi bagian dari negara maju dilakukan dengan memanfaatkan momentum bonus demografi yang membuat Indonesia memiliki angkatan muda dengan produktifitas yang tinggi.

"Kita bercita-cita, visi jauh ke depan. Ini (pandemi) pasti berlalu. Anak cucu kita mengalami yang mananya bonus demografi, kita sekarang bangsa yang muda, angka ketergantungan, yaitu jumlah orang produktif lebih besar dari yang tidak produktif," ujar Febrio.


"Jadi kita harus memastikan yang produktif bisa seproduktif mungkin akan pertumbuhan ekonomi tumbuh di atas 5 persen rata-rata atau bahkan 6 persen agar 25 tahun sekarang bisa menjadi negara maju," sambungnya.

Namun demikian, Febrio mengakui untuk bisa mencapai hal tersebut RI harus melalui proses yang tak mudah.

Sebab akibat pandemi Covid-19, Indonesia harus merogoh anggaran yang cukup dalam untuk membiayai proses pemulihan ekonomi.

Hingga saat ini, pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 695,2 triliun sebagai paket stimulus perekonomian yang dikucurkan baik untuk sektor kesehatan, UMKM, bantuan sosial, hingga untuk korporasi dan pemerintah daerah serta sektoral.

Selain itu, lembaga dunia pun memproyeksi perekonomian RI hingga akhir tahun juga diproyeksi bakal tidak tumbuh atau mengalami stagnasi. Meski, pemerintah optimistis Indonesia masih bisa pertumbuhan ekonomi masih bisa tumbuh di zona positif di kisaran minus 0,4 persen hingga 1 persen.

"Ini berat tapi kita enggak bisa menyerah. Kita harus ikhtiar dan mengejar ketertinggala kita dari negara yang sudah di depan. Ini bukan mustahur dan harus dilakukan, generasi ini harus membawa negara kita maju," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2020/07/20/133200726/ada-pandemi-covid-19-ri-tetap-kejar-ambisi-jadi-negara-maju

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke