Tanpa penjualan tersebut laba Astra anjlok 44 persen menjadi Rp 5,5 triliun.
Anjloknya penjualan mobil sebanyak 45 persen dan penurunan penjualan sepeda motor 40 persen pada semester I tahun 2020, membuat laba Astra menurun.
Sementara itu, sepanjang 6 bulan pertama 2020, pendapatan bersih konsolidasian Astra turun 23 persen, menjadi sebesar Rp 89,8 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selain penurunan penjualan kendaraan, harga batu bara yang turun juga menekan penjualan alat berat dan volume kontraktor penambangan.
Namun, dari sektor agribisnis, masih mengalami kenaikan yang ditopang oleh pertumbuhan harga CPO.
“Kinerja bisnis dan keuangan Grup Astra (Grup) sangat terdampak secara signifikan akibat pandemi Covid-19, terutama pada kuartal kedua,” kata Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro, melalui siaran media, Rabu (29/7/2020).
Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup Astra meningkat dari Rp 45,8 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp 46,4 triliun pada 30 Juni 2020.
Pada kuartal kedua 2020, operasional Grup Astra mengalami gangguan yang signifikan karena pandemi Covid-19. Gangguan operasi tersebut termasuk penutupan sementara kantor perusahaan, fasilitas manufaktur dan dealer otomotif.
https://money.kompas.com/read/2020/07/30/071500726/ditopang-penjualan-saham-bank-permata-laba-astra-naik-16-persen-di-semester-i