Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Strategi Ancol Bertahan di Masa Pandemi, Potong Gaji Direksi hingga Tunda Rekrut Karyawan

Akibatnya, penghasilan Ancol menghilang sekitar 3 bulan karena pengunjung tidak ada. Kendati saat ini sudah dibuka, namun perseroan tetap harus melakukan pembatasan jumlah pengunjung.

Mengatasi kerugian akibat pandemi di tahun ini, perseroan pun memiliki sejumlah strategi untuk bisa bertahan. Mulai dari pemotongan gaji direksi dan komisaris, hingga tak membuka lowongan pekerjaan di tahun 2020.

Direktur Keuangan Pembangunan Jaya Ancol Hari Sundjojo menjelaskan, upaya efisiensi arus kas (cash flow) perusahaan diantaranya dengan pemotongan penghasilan dewan komisaris dan direksi periode Juli-Desember 2020.

"Selain itu, biaya pegawai di luar gaji atau penghasilan dihilangkan," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Senin (24/8/2020).

Perseoran juga melakukan pemotongan THR direksi dan senior management secara sukarela untuk diberikan kepada reseller, nelayan, dan warga sekitar. Di samping itu, perusahaan melakukan penyisihan penghasilan karyawan secara sukarela untuk keperluan perlengkapan dan peralatan.

Pembelian pakan dan obat-obatan bagi hewan pun dilakukan dari sumbangan sukarela penghasilan senior management.

"Penundaan pembayaran jasa produksi kinerja 2019 juga dilakukan," imbuh Hari.

Upaya lain untuk menjaga finansial perusahaan, kata dia, dengan mempertahankan formasi pegawai yang ada saat ini. Artinya, tidak akan melakukan penerimaan pegawai baru di tahun 2020.

"Untuk capital intensive, kami tahun ini tidak ada penerimaan. Kami coba bertahan dengan formasi yang ada, dan seluruh karyawan itu aktif untuk membantu operasional selama pembukaan kembali," jelasnya.

Efisiensi Biaya

Manajemen perseroan juga melakukan efisien dengan konsep basic cost yakni mengeluarkan biaya untuk tenaga kerja yang ada saat ini, serta perawatan wahana-wahana. Sementara, untuk capex dan opex dengan nilai mulai Rp 1 perlu mendapatkan persetujuan Direktur Sector dan Direktur Keuangan.

Perusahaan turut menunda sejumlah proyek pengembangan kawasan wisata, dan hanya fokus pada penyelesaian renovasi taman pantai atau proyek symphony of the sea. Proyek taman ini memiliki luas sekitar 51.000 meter persegi.

"Kami harus berhemat sekali, memilih pengeluaran secara tepat dan akurat. Apa yang bisa ditunda maka kami tunda, apa yang bisa kami kurangi maka kami kurangi. Tapi ini tanpa kurangi kebutuhan untuk hewan, wahana, dan perawatann lainnya, serta gaji karyawan," pungkas Hari.

Sekedar diketahui, Ancol membukukan rugi Rp 146,3 miliar sepanjang semester I-2020. Jumlah tersebut merosot tajam 306 persen dari kinerja di periode sama tahun 2019 yang berhasil mengantongi laba bersih Rp 71,2 miliar.

Sejalan dengan itu, perseroan turut mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 58 persen menjadi Rp 254,2 miliar di periode Januari-Juni 2020. Padahal periode sama di tahun 2019 pendapatan mencapai Rp 607,8 miliar.

https://money.kompas.com/read/2020/08/24/163449426/strategi-ancol-bertahan-di-masa-pandemi-potong-gaji-direksi-hingga-tunda

Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke