Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Likuiditas Longgar, BNI Tak Berencana Terbitkan Obligasi Tahun Ini

VP Investor Relation BNI, Roekma hariadji mengatakan, perseroan masih optimistis punya likuiditas hingga akhir tahun 2020. Penerbitan saham maupun obligasi biasanya dilakukan saat membutuhkan penguatan modal.

"Jika diproyeksi sampai dengan akhir tahun, kami rasanya punya keyakinan bahwa likuiditas kita masih bagus, hal ini tercermin dari rasio likuiditas yang kami miliki, semua masih dalam kondisi sangat sehat," kata Roekma dalam Public Expose Bursa Efek Indonesia secara virtual, Jumat (28/8/2020).

Roekma menuturkan, penerbitan saham maupun obligasi diperlukan saat perseroan membutuhkan dana bersifat non-konvensional. Adapun saat ini, perseroan tengah fokus memupuk pendanaan konvensional dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK).

"Manajemen kami masih fokus menumbuhkan yang sifatnya konvensional, yakni dari DPK, yang kami fokuskan adalah CASA (current account, saving account/deposito dan tabungan). Ini merupakan strategi yang akan jadi fokus utama kami," pungkasnya.

Informasi saja, perolehan DPK bank bersandi saham BBNI ini mencapai Rp 662,38 triliun pada semester I 2020. DPK tumbuh 11,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 595,07 triliun pada semester I 2019.

Pertumbuhan DPK juga lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan DPK di industri per Juni 2020, yang tumbuh 7,95 persen (yoy). Hal ini menunjukkan BNI masih memiliki kelonggaran likuiditas, dengan rasio LDR di level 87,8 persen.

Demikian pula dengan rasio LCR sebesar 189 persen, yang membaik dari posisi akhir 2019 sebesar 182 persen. Limpahan likuiditas memungkinkan BNI untuk terus melakukan ekspansi kredit.

https://money.kompas.com/read/2020/08/29/080300926/likuiditas-longgar-bni-tak-berencana-terbitkan-obligasi-tahun-ini

Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke