Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketimpangan Akses Internet Jadi Masalah, Target Inklusi Keuangan Bisa Tak Tercapai

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom bidang ekonomi digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, ketimpangan jadi salah satu penghambat inklusi keuangan yang harus segera diselesaikan.

Meurutnya, jika tidak segera diselesaikan, target Indonesia mencapai tingkat inklusi keuangan di atas 90 persen pada 2024 mendatang bisa saja tidak tercapai.

"Tantangannya adalah ketimpangan akses ekonomi digital di daerah 3T (terluar, terisolir, tertinggal)," kata Nailul dalam dialog industri Tempo secara virtual, Selasa (20/10/2020).

Nailul menuturkan, Indonesia masih mengalami ketimpangan di bagian ketersediaan dan pengadaan internet.

Hal itu terlihat saat sekolah dari rumah (school from home) di masa pandemi diberlakukan. Beberapa siswa tak dapat mengakses layanan internet seperti siswa lainnya.

Bicara soal ketimpangan, kata Nailul, ada tiga aspek. Aspek tersebut meliputi infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), dan penggunaannya. Ketiganya ini perlu disejajarkan dan berjalan beriringan agar ketimpangan bisa diatasi.

"Soal Infrastruktur, pemerintah boleh lah sudah membangun palapa ring. Soal SDM, Kemkominfo sudah mengadakan beberapa kali pelatihan. Masalahnya adalah di penggunaannya inilah yang belum optimal. Harus ada campur tangan pelaku industri," sebutnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, teknologi finansial (tekfin) bisa menjadi salah satu yang mengakselerasi inklusi keuangan dengan mengandalkan infrastruktur yang telah ada.

"Ini bisa digunakan untuk meningkatkan ekonomi digital. Tapi akses tekfin di wilayah 3 T inilah yang sebetulnya (menjadi) kunci. Seperti kita tahu, di luar Pulau Jawa itu ketimpangan inklusifitasnya sangat tinggi," pungkas dia.

Informasi saja, pada 28 Januari 2020 silam, Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan dalam Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif.


Presiden mengarahkan agar Indonesia bisa mencapai target inklusi keuangan di atas 90 persen pada 2024. 


Sementara saat ini, indeks inklusi keuangan di Indonesia yang berada di angka 76,2 persen pada 2019 masih lebih rendah dibanding negara-negara emerging market.

Di India dan China misalnya, indeks inklusi keuangan telah mencapai 80 persen. Indonesia tercatat tertinggal dibanding negara lain di Asean. Pada 2017, indeks inklusi keuangan Malaysia telah mencapai 85 persen, dan Thailand mencapai 82 persen.

https://money.kompas.com/read/2020/10/20/175826026/ketimpangan-akses-internet-jadi-masalah-target-inklusi-keuangan-bisa-tak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke