Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Porsi Bauran Energi Baru Terbarukan Tengah Digenjot, Bagaimana Nasib Batu Bara?

Namun, saat ini pemerintah tengah menggenjot porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) terhadap sumber energi nasional, guna menciptakan kemandirian energi dan meminimalisir dampak lingkungan.

Bahkan, pada 2025 pemerintah menargetkan bauran EBT terhadap energi nasional dapat mencapai 23 persen, dan terus meningkat setiap tahun.

Lantas, bagaimana nasib batu bara sebagai salah satu sumber energi utama saat ini nantinya?

Direktur Utama PT Bukit Asam (Persero) Tbk Arviyan Arifin mengatakan, jika dilihat secara global, konsumsi batu bara sebagai sumber energi primer akan mengalami penurunan seiring meningkatnya porsi EBT.

Pasalnya, sudah banyak negara, khusunya yang berstatus negara maju, sudah mengganti sumber energi primer-nya dengan EBT.

Namun berbeda dengan negara maju, konsumsi batu bara di Indonesia sebagai sumber energi diproyeksi masih akan tumbuh.

Arifin memaparkan, sampai dengan saat ini batu bara masih menjadi sumber energi utama nasional. Pada tahun ini saja, porsi batu bara terhadap sumber energi nasional mencapai 65 persen.

Berdasarkan data yang ia paparkan, sampai dengan 2024, porsi batu bara terhadap bauran energi nasional juga masih akan di atas 60 persen.

"Tapi pada 2025 bauran ini sudah mulai berbeda, bauran EBT sudah 23 persen. 2028 juga akan leih tinggi lagi," kata Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (21/10/2020).

Namun, permintaan terhadap tenaga listrik diproyeksi masih mengalami pertumbuhan ke depannya.

Dengan demikian, untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, pemerintah masih akan mengandalkan batu bara sebagai salah satu sumber energi utama nasional.

"Untuk ketersediaan energi yang cukup mau tidak mau ketergantungan terhadap batu bara masih tinggi," ujar Arifin.

Oleh karenanya, meskipun bauran terhadap energi nasional akan mengalami penyusutan, konsusmi batu bara diyakini masih akan tumbuh ke depan-nya.

"Walaupun secara bauran sudah mulai berkurang menjadi sekitar 54 persen dari yang sekaranag ini 65 persen. Tapi pertumbuhannya masih 5,2 persen penggunaan batu bara," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/10/21/181845226/porsi-bauran-energi-baru-terbarukan-tengah-digenjot-bagaimana-nasib-batu-bara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke