Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kalah dari Brasil soal Daging Ayam di WTO, Ini Respons Kementan

Hal ini menyusul kekalahan Indonesia terkait sengketa dagang yang dilaporkan Brasil ke Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO). Malah, pihak Kementan sendiri telah bertemu dengan penjabat perdagangan dari Brasil didampingi oleh duta besarnya.

"Jujur sampai dengan hari ini, saya belum tahu orang sudah ribut mau masuk (daging ayam dari Brasil) katanya. Satu bulan lalu, Duta Besar Brasil beserta atase perdagangannya itu ketemu langsung ke dengan saya. Saya minta ke dia berhenti bicara soal unggas, kita bicara yang lain," kata dia dalam diskusi virtual Indef, Rabu (11/11/2020).

Hingga saat ini, dirinya belum menerima surat permohonan impor daging ayam dari Brasil tersebut.

"Makanya saya tidak tahu kalau kemarin saya lihat di beberapa media menyatakan bahwa ini sudah akan dibuka. Permohonan pun belum ada. Jadi, saya minta teman-teman tenang saja dalam hal ini," ucapnya.

Lebih lanjut kata dia, pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan tetap berjuang mempertahankan agar tidak banjirnya daging ayam yang masuk ke RI dari Brasil, pasca kekalahan di WTO.

"Namun demikian, kita tidak boleh lengah juga. Sekarang kita meningkatkan efisiensi agar kita tidak tergilas dengan produk-produk yang sama dengan harga yang lebih kompetitif. Ini menjadi PR kita. Untuk itu, saya mengajak kepada teman-teman semua, baik itu peternak mandiri, peternak rakyat, para integrator ini harus bersatu," ucap Nasrullah.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencoba bernegosiasi kembali dengan Brasil terkait pembukaan impor daging ayam potong dari negara tersebut.

"Kami masih konsultasi dengan Brasil, memasuki tahap compliance report (pelaporan kepatuhan), Brasil melihat Indonesia belum memenuhi untuk satu sampai dua isu," ujar Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo pada webinar diskusi New Normal dalam Perdagangan Internasional, Jumat (6/11/2020) lalu.

Kendati demikian, ia tak menjelaskan aturan apa saja yang dinilai Brasil masih dilanggar oleh Indonesia. Namun, Iman meyakini, Indonesia sudah patuh pada aturan tersebut dan sesuai dengan ketentuan dari WTO.

Kemendag menilai, pengusaha di Indonesia juga harus meningkatkan daya saing produk daging ayam dalam negeri. Maka, konsumen pun tidak akan tergiur dengan daging ayam dari Brasil, sebab impor akan dilakukan jika memang ada permintaan di dalam negeri. Dengan demikian, ia menilai, peternak ayam dalam negeri tidak pelu khawatir akan potensi banjir daging ayam impor.

https://money.kompas.com/read/2020/11/11/191000026/kalah-dari-brasil-soal-daging-ayam-di-wto-ini-respons-kementan

Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke