Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menko Airlangga Berharap Kisah Sukses Penerima Kartu Prakerja Menginspirasi Anak Muda

KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku senang dan bangga mendengar kisah para penerima Kartu Prakerja yang datang dari Aceh, Nunukan, Pulau Rote hingga Jayapura.

“Kisah-kisah mereka ini menjadi bukti keberhasilan tujuan program Kartu Prakerja dalam hal skilling, upskilling, dan reskilling,” ungkapnya.

Dia mengatakan itu saat menerima 11 perwakilan penerima Kartu Prakerja dari seluruh Indonesia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Airlangga pun berharap, cerita sukses para penerima Kartu Prakerja ini dapat menginspirasi anak-anak muda lain untuk tetap semangat berkarya di tengah pandemi Covid-19.

Pada kesempatan ini, Airlangga juga mengapresiasi Tim Pelaksana dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja.

Menurutnya, Kartu Prakerja merupakan capaian besar dalam suatu pelaksanaan program Pemerintah, mengingat program ini baru berusia kurang dari 1 tahun.

Dia menyatakan, capaian program Kartu Prakerja di tahun 2020 harus terus dilanjutkan di tahun 2021. Kualitas pelaksanaan program dan pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan.

“Tentunya dengan tetap memperhatikan pemenuhan tata kelola program yang lebih baik,” pesannya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Adapun, sebelas orang yang datang menemui Erlangga merupakan representasi dari 5,6 juta penerima Kartu Prakerja di 514 kabupaten dan kota dari 34 provinsi se-Indonesia.

Mereka terjaring dalam sebelas gelombang pendaftaran dari April hingga November 2020 yang diikuti oleh 43 juta orang.

Sebagaimana diketahui, program Kartu Prakerja awalnya dirancang untuk fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Namun, dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, dilakukan refocusing program Kartu Prakerja menjadi program semi bantuan sosial.

Sebelas perwakilan penerima Kartu Prakerja yang datang ke Jakarta, yakni Putri Puspita Lokanazea (Aceh), Ubaidillah (Banten), Eka Prayoga (Jawa Tengah), Feisal Pratama Mandala (Jawa Barat), dan Raden Fauziyah Maharani (DKI Jakarta),

Lalu I Putu Agus Sanjaya Diputra (Bali), Stevenly Rio Loginsi (Sulawesi Utara), Edy Sukardi (Kalimantan Utara), Putri Dewi (Maluku Utara), Marni Yusinta Modok (Nusa Tenggara Timur), dan Verly Naomi Pelmelai (Papua).

Bersama mereka juga hadir Power Star, duo rapper dari NTT, Ambrosius Putranto Mau dan Emanuel Agung Bangsa yang menggubah lagu tema ‘Kartu Prakerja’.

Kisah sukses penerima Kartu Prakerja

Salah seorang penerima Kartu Prakerja Stevenly Rio Loginsi berbagi pengalamannya. Awalnya, dia bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah perusahaan swasta di Manado, Sulawesi Utara.

Namun, badai pandemi menerpa tempatnya bekerja sehingga perusahaan itu harus ditutup. Rio pun kehilangan pekerjaan.

“Saya hidup dari pesangon yang diberikan. Tapi kian hari kian bulan, uang makin menipis untuk mencukupi kebutuhan istri dan dua anak saya,” kenangnya.

Sebuah malam memberinya jawaban. Saat itu, Rio mendapat informasi di media sosial mengenai pembukaan gelombang ketiga Kartu Prakerja.

Dia pun mendaftar dan lolos menjadi penerima Kartu Prakerja pada Mei 2020. Dia juga mengikuti pelatihan memasang iklan di Facebook dan Instagram melalui Sekolahmu.

Tak lama, Rio mendengar informasi ada sebuah perusahaan seluler mencari tenaga kerja. Pada saat wawancara, Rio menyertakan sertifikat pelatihan yang diikutinya dari program Kartau Prakerja.

Dia pun diterima dengan posisi sebagai desainer untuk membuat aneka promosi perusahan.

“Saldo pelatihan sebesar Rp 1 juta saya manfaatkan benar, termasuk kemudian mengambil pelatihan photoshop yang sangat berguna bagi pekerjaan saya,” urainya.

Karier Rio pun terus berkembang. Kantor barunya memberi promosi menjadi supervisor, membawahi beberapa staf lainnya.

“Saya terus mengasah keterampilan diri dengan memanfaatkan dana pelatihan yang ada. Saya pilih pelatihan ‘Panen Orderan Melalui Internet’ untuk mengoptimalkan pemasaran produk dari perusahaan. Cukup duduk di kantor, pembeli datang. Itulah gunanya pelatihan ini,” jelasnya.

Selain bertemu Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Cipta Kerja, para alumni Kartu Prakerja dijadwalkan beraudiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Cipta Kerja.

Para alumni ini juga berkunjung ke mitra pembayaran maupun platform digital yang bekerja sama menyukseskan perjalanan tahun pertama program ini.

Tepat sasaran

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan, pelaksanaan program Kartu Prakerja tepat sasaran.

“Survei Angkatan Kerja Nasional BPS pada Agustus 2020 menemukan sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja merasa bahwa program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Survei Evaluasi yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja dengan responden lebih dari 4 juta menemukan, 62 persen penerima Kartu Prakerja belum pernah menerima pelatihan atau kursus dalam bentuk apa pun.

Selain dana pelatihan sebesar Rp 1 juta per orang, insentif senilai Rp 600.000 yang diberikan empat kali dalam empat bulan juga dianggap sangat membantu kondisi penerima Kartu Prakerja dalam situasi ekonomi seperti ini.

“Sebanyak 95 persen penerima Kartu Prakerja menggunakan dana insentif untuk pembelian bahan pangan, 75 persen untuk kebutuhan listrik dan air, serta 71 persen untuk tambahan modal usaha. Ini fakta yang sangat menggembirakan,” tegas Denni.

https://money.kompas.com/read/2020/12/15/192054426/menko-airlangga-berharap-kisah-sukses-penerima-kartu-prakerja-menginspirasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke