Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konsumsi Listrik Turun, Menteri ESDM Nego Ulang Kontrak Proyek 35.000 MW

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pembatasan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun kebelakang mengakibatkan konsumsi listrik beberapa golongan pelanggan PT PLN (Persero), seperti bisnis dan industri sempat mengalami penurunan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, imbas dari hal tersebut, pihaknya akan menegoisasi ulang kontrak pelaksanaan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) atau 35 gigawatt (GW).

“Proyek 35 GW yang sudah terkontrak tentu menjadi komitmen yang harus dipenuhi. Masalahnya sekarang kita berupaya untuk menegosiasikan kembali karena semua pihak terkena dampak dari pandemi ini,” ujar Arifin dalam konferensi pers Capaian Kementerian ESDM 2020, Kamis (7/1/2021).

Penurunan konsumsi tersebut juga berdampak terhadap merosotnya pendapatan PLN.

Untuk mengatasi hal tersebut, Arifin tengah mendorong berbagai program yang dapat meningkatkan kembali permintaan listrik.

Salah satu langkah utama yang dilakukan oleh pemerintah ialah dengan mempercepat pembangunan infrastruktur mobil listrik, agar penggunaannya semakin masif.

Beberapa waktu lalu, Kementerian ESDM telah melakukan Public Launching Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), tepatnya pada 17 Desember 2020 sebagai implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB untuk transportasi jalan.

"Upaya-upaya kita yang lain adalah menciptakan demand. Kita mendorong kendaraan motor listrik, memanfaatkan kompor listrik, menyempurnakan infrastruktur transmisi sehingga bisa membalas daerah-daerah yang kekurangan. Kemudian menghapus pembangkit listrik berbahan baku diesel," ucap Arifin. 

https://money.kompas.com/read/2021/01/08/060145626/konsumsi-listrik-turun-menteri-esdm-nego-ulang-kontrak-proyek-35000-mw

Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke