Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BNI Tutup Banyak Kantor Cabang, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bank di Indonesia mulai mengurangi jumlah kantor cabangnya. Salah satunya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI.

Selain jadi langkah efisiensi, penurunan jumlah kantor cabang sebagai imbas dari digitalisasi perbankan yang kian masif dalam beberapa tahun terakhir.

Dikutip dari Kontan, Jumat (15/1/2021), sepanjang tahun 2020, bank pelat merah itu setidaknya sudah menutup 39 kantornya.

Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir mengungkapkan, selain menutup beberapa kantor, pihaknya juga menambah 10 kantor cabang di tahun lalu.

Untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan bisnis di tahun 2021. Bank berlogo 46 ini berencana menambah atau merelokasi sebanyak 22 jaringan kantor lagi. Khususnya kantor setingkat kantor cabang pembantu (KCP) dan kantor kas.

Sementara untuk penutupan kantor, Bank BNI berencana menutup sekitar 96 jaringan kantor. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan guna menyesuaikan dengan perkembangan bisnis serta respons dari meningkatnya pergeseran transaksi nasabah ke electronic channel atau digital.

"Adapun sampai saat ini jumlah jaringan kantor BNI tercatat sebanyak 2021 jaringan kantor/outlet," jelas Ronny kepada Kontan.

Tak cuma BNI, penurunan jumlah kantor cabang sendiri merupakan tren umum perbankan di Tanah Air sejak beberapa tahun belakangan.

Tren penutupan kantor cabang diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan peningkatan transaksi digital perbankan di tengah pandemi Covid-19.

Selama masa pandemi, aktivitas atau transaksi keuangan yang dilakukan dengan digital banking mengalami peningkatan. Sebaliknya, transaksi offline selama pandemi menurun.

Beberapa layanan digital perbankan yang mengalami kenaikan selama masa pandemi antara lain transfer, cek mutasi rekening, top up dompet digital, hingga pembayaran tagihan PLN.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2020 jumlah kantor bank umum di Indonesia ada sebanyak 30.691 kantor. Jumlah itu menurun dibandingkan periode akhir 2019 yang mencapai 31.127 atau berkurang sebanyak 436 kantor.

Hal ini juga sejalan dengan tren bank digital yang semakin semarak dilakukan perbankan setelah otoritas mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2018. Aturan itu memberi lampu hijau bagi bank membuka layanan digital banking.

Serupa, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mengatakan kalau sepanjang tahun 2020 pihaknya memang banyak menutup jaringan kantor.

Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin mengungkap tahun lalu pihaknya menutup sebanyak 123 unit jaringan, dan membuka sebanyak 5 unit kantor.

Hal ini menurutnya merupakan respon perseroan atas meningkatnya produktivitas cabang dan efisiensi biaya yang sudah lama dilakukan BTN. "BTN tidak terlalu banyak buka cabang karena transaksi sudah banyak pindah ke digital," ujar dia.

Adapun, untuk di tahun 2021 Bank BTN berencana untuk membuka outlet kantor kas dan KCP sebanyak 22 unit dan menutup 29 unit cabang.

Dia menjelaskan, pembukaan cabang di tahun ini hanya difokuskan untuk kawasan industri yang punya potensi funding dan KPR besar, daerah perkantoran, perdagangan dan kelembagaan yang punya potensi.

Sementara itu, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem menilai walaupun teknologi digital perkembangannya sangat masif, masih terdapat layanan keuangan yang oleh perbankan belum bisa diganti secara digital.

"Seperti (misalnya) pinjaman dalam jumlah besar. Ke depannya, BCA akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA," jelas dia.

Santoso tidak merinci berapa banyak kantor yang dibuka atau ditutup oleh BCA sepanjang tahun lalu. Pun, untuk tahun ini rencana tersebut juga belum bisa dipastikan.

Namun, bank swasta terbesar di Indonesia ini mengatakan pihaknya memiliki 23 juta rekening nasabah dan memproses sekitar 33 juta transaksi setiap hari.

Hal itu bisa dilakukan tentunya berkat dukungan oleh 1.249 kantor cabang dan 17.415 mesin ATM BCA yang tersebar di berbagai wilayah.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bank BNI dan BTN banyak menutup kantor cabang, ini alasannya".

https://money.kompas.com/read/2021/01/15/124051826/bni-tutup-banyak-kantor-cabang-ini-alasannya

Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke