Merespons hal tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga rantai pasok energi primer. Salah satu opsi yang akan dilakukan ialah pemaksimalan penggunaan gas untuk pembangkit listrik.
"Kalau pasokan dari PLTU berkurang karena kapasitas batubara berkurang, kita akan memaksimalkan penggunaan gas," ujarnya dalam konferensi pers virtual, dikutip Kamis (28/1/2021).
Tidak sampai di situ, jika pasokan batu bara tidak juga kunjung datang dan penggunaan gas dirasa masih tidak cukup, maka pemerintah membuka kemungkinan penggunaan bahan bakar minyak sebagai sumber energi pembangkit listrik.
"Kalau pun gas masih kurang, maka kita dengan sangat sangat-sangat terpaksa menggunakan BBM. Itu adalah opsi terakhir," kata Rida.
Selain memaksimalkan penggunaan kedua jenis bahan bakar tersebut, pemerintah mendorong PLN untuk menggunakan listrik dari produsen listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).
Upaya lain yang akan dilakukan adalah mengganti penggunaan tongkang dengan kapal untuk pengiriman batu bara, dan menggeser waktu perawatan pembangkit.
"Tujuan kita adalah menjamin tidak ada potensi pemadaman. Kita ingin menjamin listrik selalu tersedia di manapun," ucap Rida.
https://money.kompas.com/read/2021/01/28/145508926/pasokan-batu-bara-untuk-pltu-berkurang-ini-yang-akan-dilakukan-pemerintah