JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit bank mencapai 7-8 persen sepanjang tahun 2021.
Hal ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia sebesar 7-9 persen dan pertumbuhan kredit pada Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar 7,13 persen.
"Saya optimis bahwa kredit tumbuh 7-8 persen, saya optimis," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana dalam Money Talks CNBC, Kamis (11/2/2021).
Heru menuturkan, proyeksi pertumbuhan kredit itu didukung oleh kelancaran vaksinasi Covid-19 dan penanganan pandemi yang diharapkan bisa terus menurun.
Bila berjalan baik, aktivitas ekonomi akan pulih sehingga permintaan kredit dari korporasi dan masyarakat pun berangsur lebih tinggi.
Bahkan, menurut Heru, kredit bisa tumbuh lebih positif jika likuiditas yang digelontorkan oleh bank sentral terus berjalan longgar.
"Kalau recovery ekonomi terjadi cepat, permintaan kredit tumbuh, dan pelonggaran likuiditas masih seperti sekarang, saya optimis. Vaksinasi yang berjalan efektif membuat roda ekonomi naik pada semester II 2021, saya optimis kredit sampai dengan 7 persen," ungkap Heru.
Namun, Heru tak memungkiri, kredit bisa saja lebih rendah dari 7 persen.
Dia memproyeksi, kredit mungkin hanya bisa tumbuh 5 persen bila vaksin berjalan lambat dan permintaan pembiayaan masih lesu.
"Tapi saya optimis vaksin berjalan baik, dan (terkait) demand, berbagai pihak sudah mengusahakan tumbuh. Saya yakin kredit 7-8 persen di tahun 2021," pungkasnya.
Sebagai informasi, pertumbuhan kredit masih terkontraksi -2,41 persen (yoy) dan 0,63 persen (mtm) hingga Desember 2020.
Terkontraksinya pertumbuhan kredit sangat dipengaruhi oleh penurunan baki debet korporasi besar yang disebabkan oleh belum optimalnya kapasitas produksi.
Pelemahan kapasitas produksi terjadi akibat masih lemahnya demand.
Beberapa korporasi pun memiliki kebijakan mengurangi baki debet pinjaman dalam rangka mengurangi beban bunga.
Penurunan kredit sedikit banyak menyebabkan NIM perbankan turun, sehingga pertumbuhan laba bersih bank tahun 2020 terkontraksi -33,08 persen (yoy).
Kontraksi paling dalam terjadi pada Bank BUMN yang terkontraksi -50,07 persen.
Berdasarkan BUKU, pertumbuhan laba bersih BUKU 1 dan BUKU 4 terkontraksi paling dalam masing-masing -56,5 persen dan -37,14 persen.
https://money.kompas.com/read/2021/02/11/143459826/ojk-optimistis-kredit-bank-tumbuh-7-8-persen-tahun-ini