Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PPnBM Didiskon, Pemerintah Berisiko Kehilangan Penerimaan hingga Rp 2,3 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru tentu saja berisiko terhadap pendapatan pajak.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, risiko penerimaan pajak yang hilang di kisaran Rp 1 triliun hingga Rp 2,3 triliun.

Jumlah tersebut merupakan hasil hitungan dari Kemenko Perekonomian bersama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan.

"Dengan pengurangan PPnBM potensial penurunan revenue-nya barangkali di angka Rp 1 triliun sampai dengan Rp 2,3 triliun-an untuk PPnBM di dua segmen kategori," ujar Susi dalam dialog virtual bertajuk Daya Ungkit untuk Ekonomi Bangkit, Selasa (16/2/2021).

Untuk diketahui, pemerintah menerapkan diskon pajak mobil baru atau PPnBM per 1 Maret 2021 mendatang.

Terdapat tiga skema penerapan diskon PPnBM, yang pertama diskon 100 persen untuk tiga bulan pertama, 50 persen untuk tiga bulan berikutnya, dan 25 persen di tiga bulan terakhir.

Relaksasi pajak ini hanya berlaku untuk pembelian mobil di bawah atau sama dengan 1.500 cc, yaitu untuk kategori mobil sedan dan mobil 4x2.

Nantinya, pemerintah juga berencana memberlakukan kebijakan ini untuk mobil di atas 1.500 cc.

Namun, kepastian kebijakan masih perlu menunggu hasil evaluasi bersama dari pelaksanaan kebijakan ini pada tahap pertama atau tiga bulan ke depan.

"Karena itulah dalam catatan kami, penurunan PPnBM ini selalu kami beri catatan. Satu, penerapannya bertahap; setiap tiga bulan akan mengubah kebijakannya. Kedua, kami lakukan evaluasi tiga bulanan. Nah di tahap awal ini yang kita sasar memang segmen menengah ke bawah," ujar Susi.

Susi menambahkan, kebijakan tersebut diharapkan bisa membantu menggerakkan beragam sektor perekonomian, mulai dari industri manufaktur hingga demand atau permintaan atas mobil baru.

Pasalnya, dengan adanya pembelian mobil baru yang terdongkrak akibat kebijakan tersebut, maka selain berdampak ke industri manufaktur otomotif, juga berdampak pada industri lain yang berkaitan dengan komponen kendaraan bermotor.

"Dari situ akan membuat produksi meningkat, menggerakkan industri pendukung, dan multiplayer effect yang lain," jelas Susi.

https://money.kompas.com/read/2021/02/16/161757026/ppnbm-didiskon-pemerintah-berisiko-kehilangan-penerimaan-hingga-rp-23-triliun

Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke