Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Mentah Diprediksi Tembus Rp 1 Juta Per Barrel, Ini Penyebabnya

Goldman Sachs memprediksikan, harga minyak mentah acuan global, Brent, akan menguat ke level 70 dollar AS atau setara Rp 980.000 (asumsi kurs Rp 14.000) per barrel pada kuartal II-2021, dan terus menguat hingga 75 dollar AS atau Rp 1,05 juta per barrel pada periode Juli-September tahun ini.

Tren kenaikan harga itu akan terjadi pada Juli mendatang, menyusul proyeksi konsumsi yang akan kembali seperti periode sebelum merebaknya pandemi Covid-19.

Sementara itu, di sisi lain, level produksi minyak Organisasi Negara Pengekspor Minyak beserta mitra (OPEC+) diperhitungkan belum akan kembali ke level normal.

“Defisit suplai akan terjadi pada musim semi karena peningkatan produksi OPEC+ lebih lamban dari proyeksi pemulihan permintaan," kata Analis Goldman Sachs, Damien Courvalin, dilansir dari Bloomberg, Selasa (23/2/2021).

Dalam kurun beberapa waktu terakhir, harga minyak mentah acuan Brent sudah berhasil kembali berada di kisaran 60 dollar AS per barrel.

Tren penguatan muncul semenjak Arab Saudi memutuskan untuk melakukan pemangkasan produksi demi menjaga keseimbangan rantai pasok pasar.

Ke depannya, Goldman Sachs meyakini, level suplai minyak mentah akan terlambat memenuhi kebutuhan pasar global.

Hal tersebut diakibatkan produksi OPEC+ yang masih akan mengalami pemangkasan ke depannya.

Selain itu, negara-negara non-OPEC, sejauh ini masih belum menunjukkan sinyal untuk mendongkrak kembali produksi minyak mentahnya.

https://money.kompas.com/read/2021/02/23/070700026/harga-minyak-mentah-diprediksi-tembus-rp-1-juta-per-barrel-ini-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke