Pengiriman Barang E-Commerce Diproyeksi Naik hingga 5 Kali Lipat

Co-Founder & COO Shipper Budi Handoko mengatakan, bila dilihat dari histori data di tahun-tahun sebelumnya, biasanya permintaan barang di e-commerce naik 3-5 kali lipat.

Hal ini tentu berdampak pada jasa pengiriman barang, termasuk Shipper sebagai startup yang bergerak di bidang logistik.

"Jadi alami kenaikan untuk semua e-ecommerce itu, otomatis pengiriman bakal mengikuti," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/4/2021).

Kendati demikian, kata Budi, pada awal bulan Ramadhan ini belum terlihat ada kenaikan yang signifikan dari tren belanja e-commerce. Ia meyakini, setelah masyarakat menerima tunjangan hari raya (THR) maka permintaan akan melonjak.

"Ekspetasi kami, setelah uang THR dibayarkan maka kita akan lihat 'boom' di perkembangan ini," tambahnya.

Untuk mengantisipasi tingginya pengiriman barang seiring dengan naiknya belanja di e-commerce, Shipper mempersiapkan dari sisi teknologi dan sumber daya manusia (SDM).

Lewat kesiapakan teknologi diharapkan server tidak alami down ketika jumlah orderan meningkat drastis. Begitupula dengan ketersediaan SDM bisa memperlancar pendistribusian barang.

"Man power ini bukan hanya yang mengirim barang, tetapi juga tim-tim seperti admin dan sebagainya," kata Budi.

Adapun Shipper menyediakan jasa pemenuhan (fulfillment) dan pengiriman melalui jaringan pusat pemenuhan (fulfillment centers), mitra pengiriman, dan titik ritel yang dikelola secara digital.

Shipper saat ini melayani ribuan bisnis e-commerce yang mendistribusikan jutaan produk setiap bulannya. Tahun lalu, pelanggan Shipper alami peningkatan volume pengiriman paket yang dibeli secara daring dampak dari pandemi Covid-19.