Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bentuk Pemasok Komponen Motor, Astra Bakal Bina 300 UMKM Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Internasional Tbk melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bakal membina 300 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk UMKM sektor manufacturing logam (logam mesin).

Pembinaan merupakan cara perseroan bermitra dengan UMKM agar dapat menjadi pemasok komponen roda dua ke Astra Honda Motor (AHM).

Pembinaan sesuai penekanan Presiden RI Joko Widodo mengenai pentingnya kemitraan antara perusahaan besar dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di sektor otomotif.

Direktur Astra sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer mengatakan, yayasan akan memberikan pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi pemasaran.

"YDBA juga mendorong UMKM berinovasi mulai dari diversifikasi produk, proses bisnis, hingga pemasaran melalui optimalisasi pasar online," kata Gita Tiffany Boer dalam siaran pers, Rabu (21/4/2021).

Dalam pembinaan, yayasan menggandeng pemda setempat untuk memberikan pelatihan.

Salah satunya lembaga yang diajak kerja sama adalah Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Tegal yang merupakan kolaborasi antara YDBA dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal.

LPB Tegal saat ini membina 22 UKM dengan total omzet sebesar Rp 3,26 miliar pada tahun 2019.

"YBDA memberikan pelatihan pentingnya mentalitas dasar yang diharapkan dapat meningkatkan awareness dan komitmen UMKM untuk menjalankan bisnisnya masing-masing," ucap Gita.

Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis Kabupaten Tegal, Suyanto mengatakan, YDBA memetakan Tegal sebagai salah satu sektor unggulan manufacturing logam yang kemudian dibentuk suatu komunitas.

Dengan adanya komunitas tersebut, yayasan mulai secara intensif membina sektor unggulan logam agar memiliki kompetensi.

"Di Tegal sendiri terdapat 300 UMKM logam mesin. Dari jumlah tersebut, sebanyak 116 UMKM berada di bawah pembinaan LPB, namun yang aktif sebanyak 91 UMKM dengan menyerap 854 tenaga kerja," kata Suyanto.

Suyanto menambahkan, vendor yang pertama kali masuk ke Astra adalah PT Dharmapoli Metal yang memasok komponen roda dua ke Astra Honda Motor (AHM).

Kemudian, pada 2017-2018, LPB mengajukan 20 UKM ke PT Berdikari yang menjadi Tier I pemasok spare part untuk sepeda motor AHM.

Dari 20 yang dibawa tersebut, hanya 3 UKM yang lolos.

Adapun salah satu UKM yang kini masuk dalam rantai pasok di Astra adalah PT FNF Metalindo Utama.

FNF Metalindo Utama sempat mendapatkan tawaran dari PT Dharmapoli Metal pada 2013 untuk menjadi pemasok komponen sepeda roda dua ke AHM.

"Jadi ada pelatihan legal perusahaan hingga menjadi PT. Kemudian didampingi menciptakan sistem kerja modern, terdapat bagian quality control, operator," kata Suyanto.

Setelah dibina, FNF Metalindo akhirnya masuk ke dalam rantai pasok di AHM pada tahun 2015.

FNF kini memasok 70-80 item komponen untuk sepeda motor.

UKM logam mesin lain di Tegal yang berhasil masuk dalam rantai pasok Astra adalah PT Bimuda Karya Teknik sejak 2018.

Sebagai informasi, YDBA telah membina 11.695 UMKM hingga Desember 2020.

Banyak UMKM binaan YDBA di Tier 1 sudah menjadi vendor Astra. Sementara UMKM di Tier 2 diberi pelatihan sehingga produk-produknya dapat diserap oleh UMKM Tier 1.

https://money.kompas.com/read/2021/04/21/144850726/bentuk-pemasok-komponen-motor-astra-bakal-bina-300-umkm-tahun-ini

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke