Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Kendala Perempuan Ketika Mengekspresikan Diri

KOMPASIANA---Untuk bisa mengekspresikan diri saja kerapa kali perempuan dilabel centil, genit, dan lebay.

Berdandan, misalnya, dengan tujuan berpenampilan yang cantik dan menarik tentunya akan membuat seorang perempuan memiliki rasa percaya diri.

Kaum perempuan juga gemar bereksperimen dengan berbagai gaya make-up dan fesyen.

Namun, penampilan memang menjadi hal yang memancing perhatian. Maka, banyak orang menilai atas apa yang dilihatnya.

1. Hobi Perempuan Berdandan untuk Ekspresi Diri

Berdandan sering dikatakan merupakan hobi kaum perempuan, bahkan kini anak kecil usia 5 tahun sudah mulai berdandan meniru sikap ibunya.

Berdandan itu, tulis Kompasianer Sutiono Gunadi, sebenarnya untuk kepuasan dirinya sendiri.

Ya, perempuan yang berdandan tidak terkait langung untuk suaminya atau sedang mengincar selingkuhan, misalnya.

Toh, bila perempuan akan berdandan habis-habisan saat akan ketemu pacarnya terlebih saat kencan pertama. Hal ini adalah sikap yang wajar, karena setiap perempuan selalu ingin dinilai cantik apalagi oleh pacarnya.

"Jadi bila seorang perempuan berdandan guna menyambut kencan pertamanya adalah sikap yang wajar dan bukan termasuk genit atau centil," tulis Kompasianer Sutiono Gunadi. (Baca selengkapnya)

2. Wanita Inspiratif Itu Bernama Ratna Indraswari Ibrahim

Di antara banyak cerpenis yang Kompasianer Edward Horas kagumi, ada sosok penulis perempuan yang begitu menarik perhatiannya: Ratna Indraswari Ibrahim.

Keterbatasan fisik bukanlah hal yang mampu mengendalikan pikiran untuk tidak berkarya. Bukan pula sesuatu yang menyerap emosi kesedihan dan rasa duka berlebihan, sehingga tidak bisa menatap masa depan dengan cerah.

Ratna Indraswari Ibrahim terus berkarya, terus menulis hingga tercatat sudah menulis lebih dari 400 karya cerpen dan novel, sejak usia remaja hingga akhir hayatnya.

"Menghasilkan karya yang menginspirasi banyak orang. Nama beliau terkenang harum sampai sekarang. Salah satu anak bangsa yang membanggakan," tulis Kompasianer Edward Horas. (Baca selengkapnya)

3. Kalau Sedikit-sedikit Dilarang, Bagaimana Perempuan Bisa Berkembang?

Ketika masih ada anak perempuan yang dibatasi ruang geraknya, Kompasianer Luna Septalisa justru didorong untuk berani mendobrak batasan itu.

Pasalnya, privilese di tengah masyarakat yang masih mengotak-ngotakkan aktivitas atau hobi berdasarkan gendernya.

Namun, hal itu tertu karena Kompasianer Luna Septalisa sejak kecil tidak pernah mendapat larangan dari orangtuanya untuk aktif mengembangkan diri di luar urusan akademis.

"Orangtua, terutama mama, hanya mengingatkan agar saya tidak lupa dengan tanggung jawab utama, yaitu sekolah dan kuliah," tulisnya.

Karena itulah kini Kompasianer Luna Septalisa terus ingin mengekspresikan dirinya sebagaimana ia inginkan.

Tidak lagi perempuan dengan hobi maskulin, seperti olahraga dan otomotif, dianggap kurang cocok bagi perempuan sampai diragukan keperempuanannya.

Atau, lanjutnya, perempuan dengan hobi feminin, seperti fesyen dan make up, sering dianggap kecentilan. (Baca selengkapnya)

***

Simak beragam konten terkait minat dan bakat perempuan lewat Topik Pilihan edisi Kartini: Hobi Perempuan.

https://money.kompas.com/read/2021/04/29/142119626/kurasi-kompasiana-kendala-perempuan-ketika-mengekspresikan-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke