Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Survei PwC: Sektor Healthcare dan Teknologi Paling Sedikit Terdampak Pandemi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis pandemi Covid-19 tak bisa dipungkiri membawa dunia usaha terpukul.

Berdasarkan survei terbaru PwC Global Crisis 2021, lebih dari 70 persen perusahaan global termasuk Indonesia mengaku terdampak pandemi.

Beberapa sektor yang paling terkena dampak adalah tenaga kerja, kegiatan operasional, hotel dan pariwisata, serta supply chain.

Adapun healthcare dan teknologi merupakan sektor yang terkena dampak paling sedikit.

Global Crisis Leader PwC AS, Kristin Rivera mengatakan, survei tersebut membuktikan betapa pentingnya memikirkan ketangkasan dan memperkuat kembali kemampuan perusahaan untuk bertahan.

"Semua mata akhirnya tertuju ke masa depan. Belajar dari bagaimana bisnis merespon krisis adalah langkah pertama yang penting untuk membangun fondasi yang tepat menghadapi apapun yang dapat terjadi," kata Kristin dalam siaran pers, Jumat (30/4/2021).

Pentingnya fondasi juga terlihat ketika ada 20 persen dari responden menyatakan krisis ini berdampak positif secara keseluruhan pada bisnisnya.

Mereka yang sukses cenderung mengandalkan tim krisis khusus untuk merespon krisis dengan tepat.

Organisasi yang "bernasib baik" ini cenderung mendapatkan tim krisis yang berdedikasi untuk mendorong respons terhadap krisis.

"Perencanaan krisis, program ketahanan, dan perlindungan serta pertimbangan akan kebutuhan fisik dan emosional karyawan adalah bagian untuk bersiap menghadapi hal yang tak terhindarkan," sebut Kristin.

Berangkat dari itu, perusahaan harus mempercepat transformasi di area tertentu dan menurunkan prioritas di area lain.

Misalnya dalam hal ketenagakerjaan, kerja jarak jauh (WFH) adalah perubahan yang paling umum diterapkan perusahaan yang bertahan.

Tercatat, 50 persen responden Indonesia telah menjadikan kerja jarak jauh sebagai pilihan permanen bagi karyawan.

Sementara hanya 39 persen responden global menerapkan hal serupa.

"Jadi, infrastruktur pendukung dan kapabilitas mengolah data sangat penting, terutama karena kerja jarak jauh memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan yang jelas," kata Kristin.

Survei juga melaporkan, 95 persen pemimpin bisnis melaporkan manajemen krisis perlu ditingkatkan.

Pertama yang harus dilakukan adalah menunjuk tim penanggulangan krisis yang dapat menyelaraskan rencana krisis dengan strategi.

Selain itu, perusahaan perlu memahami program terintegrasi sangat penting untuk melaksanakan respon krisis yang sukses membangun ketahanan.

"Pikirkan secara holistik tentang bagaimana membangun ketahanan. Ketahanan organisasi sangat penting, tidak hanya untuk keberhasilan, tapi juga untuk bertahan hidup," papar Kristin.

Sebagai informasi, Global Crisis Survei 2021 adalah survei kedua yang diadakan PwC setelah survei pertama dirilis tahun 2019.

Survei ini adalah penilaian dari tanggapan komunitas bisnis global terhadap gangguan sosial, ekonomi, dan geopolitik, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

https://money.kompas.com/read/2021/04/30/084439526/survei-pwc-sektor-healthcare-dan-teknologi-paling-sedikit-terdampak-pandemi

Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke