Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cloud dan AI untuk Mengelola Data Penerima Vaksin di Indonesia

Lewat sistem pelacakan dan monitor suhu, vaksin bisa terlacak distribusi sekaligus terjaga suhunya.

Selain dua hal tersebut, ternyata ada peran teknologi lain dalam membantu operasional dan pengelolaan data penerima vaksin, yaitu teknologi cloud dan Artificial Intelligent (AI).

Jika kita sedikit menengok kembali proses pelacakan data lokasi dan suhu yang dilakukan oleh teknologi IoT, maka data yang telah dikirim selama dalam perjalanan akan dikelola oleh TelkomSigma, salah satu anak perusahaan TelkomMetra yang bergerak di bisnis Sistem Integrasi, Data Center dan Cloud.

TelkomSigma telah menjalin kerja sama dengan Bio Farma dalam penyediaan platform aplikasi berbasis Cloud. Aplikasi yang bernama Track & Trace ini akan menampilkan secara real-time data jumlah persebaran, proses distribusi di lingkup nasional hingga lokasi yang spesifik.

Melalui aplikasi Track & Trace yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi lainnya dari Telkom Group, tim gugus depan Covid-19 dapat memonitor dan menganalisa data terkait dengan jumlah persebaran dosis vaksin, proses distribusi di seluruh level checkpoint berskala nasional, hingga jumlah vaksin yang telah diberikan kepada masyarakat secara menyeluruh.

Sistem Satu Data Covid-19

Selain itu, saat ini Telkomsigma juga tengah melakukan inisiasi project layanan Information and Communication Technology (ICT) untuk mendukung sistem Satu Data Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Aplikasi tersebut nantinya akan ditujukan sebagai tools untuk menghimpun dan mengelola data Penyintas Covid-19 ke dalam sistem terintegrasi milik Kemenkes, di mana aplikasi ini nantinya akan terintegrasi dengan data Dukcapil.

Sistem Satu Data Covid-19 ini tentu akan bermanfaat bagi institusi lain yang dapat terlibat dalam proses distribusi vaksin, salah satunya Bosnet yang juga merupakan anak perusahaan TelkomMetra di bidang distribusi logistik.

Di tangan Bosnet yang telah menggunakan sistem manajemen distributor (DMS), sistem Satu Data Covid-19 dapat digunakan untuk menyesuaikan alokasi jumlah vaksin yang dibutuhkan pusat kesehatan di seluruh Indonesia.

Bosnet sendiri telah bekerja sama dengan Bio Farma dalam membantu pemerataan proses distribusi melalui proses otomatisasi, untuk menjaga proses pergerakan inventory masing - masing distribution point dan ke outlet, apotek, klinik dan rumah sakit.

Sementara ini, sistem yang dibangun Bosnet di Biofarma baru diperuntukan untuk distribusi obat-obatan yang diproduksi Bio Farma, namun tidak menutup kemungkinan bisa digunakan untuk distribusi vaksin sehingga pemerataan distribusi vaksin ke seluruh area dapat terjadi dan berjalan dengan baik.

Bosnet kini sedang mengembangkan produk dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI), yang dapat memberikan gambaran detail setiap proses yang dijalankan untuk mendukung Good Distribution Practice (GDP) sehingga bisa membantu pemerintah dalam menentukan strategi secara cepat demi pemerataan proses distribusi vaksin.

Sistem ini akan mendeteksi berapa banyak obat yang sudah beredar, dimana saja lokasi peredarannya (track and trace) dan kapan vaksin tersebut akan kadaluarsa.

Selain Bio Farma, Bosnet juga sedang membantu Kimia Farma dalam melakukan digitalisasi distribusi obat. Beberapa obat Covid-19 seperti Favipiravir atau Avigan merupakan produksi Phapros yang juga anak usahanya dari Kimia Farma.

Kami di TelkomMetra sangat mendukung visi dari Bapak Presiden Joko Widodo dalam digitalisasi, dan kami siap membantu program pemerintah terutama pada distribusi vaksin dengan ikut berkontribusi dari sisi teknologi.

https://money.kompas.com/read/2021/05/10/105113426/cloud-dan-ai-untuk-mengelola-data-penerima-vaksin-di-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke