Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Salam Tempel Jangan Sampai Jadi Budaya Meminta-minta

KOMPASIANA---Salah satu momen paling dinanti-nanti oleh anak-anak pada umumnya saat lebaran adalah salam tempel.

Tradisi tersebut adalah ketika anak-anak ini mendapat sedikit 'bingkisan' dari para sanak saudara berupa uang.

Namun kini tradisi salam tempel mendapat pertentangan dari orangtua. Sebab tradisi ini dapat membuat anak-anak salah mengerti mengenai momentum lebaran.

Akan tetapi, tanpa perlu menghilangkan tradisinya, kebiasaan salam tempel dalam wujud uang kini bisa kita ganti dalam bentuk lain, seperti mainan atau parcel.

Berikut ini konten-konten menarik dan populer di Kompasiana terkait budaya salam tempel:

1. Mengapa Saya Kurang Setuju dengan Tradisi Salam Tempel untuk Anak-anak

Kompasianer Irmina Gultom menilai tradisi salam tempel ini sedikit banyak memberikan efek yang tidak baik terhadap pemahaman anak-anak. Apa saja itu?

Pertama, katanya, anak-anak tidak menghayati makna sebenarnya dari suatu acara. Ketika ada tradisi salam tempel, yang diingat anak-anak ya bisa jadi hanya salam tempelnya. Mereka tidak fokus pada silaturahmi dengan keluarganya. Padahal anak-anak juga perlu membangun bonding dengan kerabatnya yang lain.

Kedua, berpotensi menimbulkan watak materialistis. (Baca selengkapnya)

2. Jangan Sampai Tradisi Salam Tempel Jadi Budaya Meminta-minta

Sebenarnya kesalehan sosial melalui tradisi salam tempel tidaklah buruk namun memiliki sisi yang kontradiktif, menurut Kompasianer Imam Miladi.

Di satu sisi, dikatakan dia, membiasakan anak-anak menerima salam tempel dikhawatirkan dapat menanamkan benih jiwa meminta-minta. Saat lebaran tiba mereka hanya memikirkan salam tempelnya. Bukan pembelajaran untuk menyambung tali silaturahim dengan saling berkunjung ke kerabat dan tetangga.

"Bukan pula pembelajaran untuk bersikap menghormati hidangan yang sudah disajikan tuan rumah ketika mereka berkunjung," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. "Penghasilan" Minim tapi Lebih Bahagia, Aku Bisa!

Kompasianer Syarifah Lestari memetik hikmah tersendiri terkait budaya salam tempel yang kemudian ia terapkan kepada anak-anaknya.

Menurut dia, yang pertama, jangan sebutkan angka nominal yang didapat di depan anak lain. Sebab bisa jadi anak tersebut tidak seberuntung dirinya ataupun anaknya.

Kedua, dia tak ingin menjadikan lebaran sebagai momen meminta-minta. Dia membiarkan anak-anaknya menolak amplop pemberian orang.

Dan ketiga, uang anak adalah hak anak. "Tugas orangtua adalah mengawal agar uang tersebut digunakan untuk hal yang bermanfaat," tulisnya. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/05/11/150341526/kurasi-kompasiana-salam-tempel-jangan-sampai-jadi-budaya-meminta-minta

Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke