Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN GAYA HIDUP KOMPASIANA] Apakah Kadar Kebahagiaan Bisa Bertambah, jika Memiliki Banyak Barang? | Cash on Delivery, Versi Marketplace Vs Perorangan | Tiga Hal yang Memicu Ide Menulis

KOMPASIANA---Benarkah jika kita memiliki banyak barang yang kita sukai akan menambah kebahagiaan?

Memiliki begitu banyak barang yang disukai memang salah satu kegemaran banyak orang.

Meski begitu, rupanya hal tersebut tidak menjamin kebahagiaan seseoramg.

Alih-alih meraih kebahagiaan, kita justru terjebak dalam budaya hedonisme, yang berujung pada kesengsaraan akibat terlalu berhasrat memiliki banyak barang.

Karena itu, ada baiknya kita memiliki barang secukupnya saja namun dapat memanfaatkan dan menikmatinya.

Selain pembahasan mengenai banyak barang agar dapat bahagia, ada juga topik seputar Cash On Delivery atau COD yang belakangan ramai jadi perbincangan serta hal-hal yang memicu seseorang ingin menulis.

Berikut konten-konten menarik dan populer pada kanal Gaya Hidup di Kompasiana:

1. Apakah Kadar Kebahagiaan Bisa Bertambah, jika Memiliki Banyak Barang?

Separuh hidup kita dihabiskan untuk mencari kebahagiaan. Meski, berbicara mengenai kebahagiaan, setiap orang punya takaran tertentu. Salah satunya adalah memiliki banyak barang.

Kompasianer Frederikus Suni berpendapat, Keinginan dan kebutuhan adalah bagian dari sifat alamiah yang sejak kita dilahirkan, keinginan dan kebutuhan akan segala sesuatu terwarisi dari keluarga.

Kendati begitu, menurut dia, tidak ada barang yang benar-benar memuaskan dahaga kita.

"Ketika kita melihat sesama memamerkan barangnya di media sosial, kita pun ikut-ikutan. Akibatnya, kita terjerumus ke dalam budaya hedonisme," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Cash on Delivery, Versi Marketplace Vs Versi Perorangan

Cash On Delivery atau COD, tentu sudah sangat familiar terdengar bagi pegiat belanja di online store. Metode pembayaran ini terbukti masih sangat diminati, di tengah maraknya metode pembayaran secara elektronik.

Belakangan salah satu metode pengantaran belanja online ini tengah viral. Karena pembeli mengira pesanannya tersebut telah dibuka lebih dulu oleh kurir.

Kompasianer Retno Ningtiyas berpendapat, kasus seperti ini mengindikasikan jika pembeli belum paham betul bagaimana mekanisme COD yang sedang ia lakukan. Atau bisa juga karena mereka memiliki pandangan tersendiri terkait praktik COD yang kerap mereka terapkan.

Menurut dia, ada dua mekanisme dari COD. Pertama mekanisme ala marketplace atau e-commerce, dan kedua dari perorangan. (Baca selengkapnya)

3. Tiga Hal yang Memicu Ide Menulis

Bagi kamu yang memiliki hobi menulis, pernahkah kita bertanya apakah yang sebenarnya memicu kita ingin menulis?

Mungkin jawabannya akan beragam. Ada yang sedang memiliki banyak ide atau juga sedang ada yang ingin diceritakan.

Kompasianer Bambang Trim berpendapat bahwa ada tiga hal pemicu ide menulis.

Pertama, adalah peristiwa. Setiap hari, bahkan setiap detik, menit, atau jam terjadi sebuah peristiwa, baik yang dekat dengan kehidupan kita maupun yang jauh. Kita mungkin terpicu oleh suatu peristiwa seperti yang terjadi di negeri ini atau di negeri Timur Tengah.

Pemicu ide yang kedua adalah fenomena. Berbeda dengan peristiwa, dikatakan dia, fenomena terjadi secara berangsur-angsur yang juga kadang merupakan dampak dari suatu peristiwa. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/05/19/190907326/tren-gaya-hidup-kompasiana-apakah-kadar-kebahagiaan-bisa-bertambah-jika

Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke