Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Disepelekan dalam Dunia Kerja, Lakukan Cara Ini untuk Pembuktian Diri | Tes Kebohongan Semakin Penting dalam Seleksi Karyawan

KOMPASIANA---Tidak jarang kita sebagai pekerja disepelekan oleh rekan kerja atau atasan. Tapi jangan khawatir, ada berbagai cara untuk membuktikan kalau mereka salah menilai kita.

Disepelekan dalam dunia kerja sebenarnya adalah hal wajar. Pasalnya mereka mungkin memang belum mengakui kemampuan kita.

Ketika dalam kondisi demikian, kita sebaiknya jangan buru-buru sebal kepada mereka. Alangkah baiknya kita membuktikan kemampuan.

Ada sedikit cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. Misalnya, mempelajari kesalahan para pendahulu kita. Cara ini dinilai ampuh untuk membuktikan kalau kita memang kompeten di bidang pekerjaan yang kita tekuni.

Selain pembahasan disepelekan dalam dunia kerja, ada juga topik mengenai bagaimana cara menyikapi ketika seorang pegawai harus menalangi keperluan perusahaan serta pentingnya tes kebohongan saat seleksi karwayan.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar dunia kerja:

1. Disepelekan dalam Dunia Kerja, Lakukan Cara Ini untuk Pembuktian Diri

Cara lain untuk membuktikan diri kita kompeten dalam bidang pekerjaan adalah dengan membuat deadline kapan waktu pembuktian diri dan memperbanyak sharing.

Kompasianer Indra Mahardika mengatakan, orang bijak dan memiliki semangat perubahan yang tinggi biasanya akan membuat target tersendiri kapan dirinya membuktikan bahwa apa yang diragukan oleh pihak lain bisa dibantahkan dengan hasil maksimal.

Adanya target ini dapat memicu otak kita untuk mencari hal-hal apa saja yang harusdilakukan untuk memenuhi target tersebut.

"Ketika ada target berupa deadline, otak dan jiwa saya bekerja lebih maksimal," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Saat Pegawai Harus Menalangi Keperluan Perusahaan, Bagaimana Cara Menyikapinya?

Kadang kala kita mesti menanggung biaya keperluan perusahaan. Kondisi ini umumnya dialami oleh para pekerja di lapangan.

Dalam beberapa kasus, situasi semacam ini sebenarnya sering dianggap lumrah. Akan tetapi, jika kondisi tersebut terus berulang maka tentunya akan cukup membebani pegawai.

Kalau sudah begitu, harus bagaimana?

Kompasianer Agil Habib berpendapat, cara terbaik adalah berbicara langsung kepada atasan yang memberi perintah. Jika memang sang atasan memahami situasinya tentu akan memaklumi.

Namun bukan tidak mungkin sang atasan justru bersikap masa bodoh dan tidak mau tahu dengan kesulitan anak buahnya.

"Hal itu tentu harus dibicarakan lebih lanjut kepada tataran yang lebih luas untuk mencari solusi yang lebih fair dalam menuntaskan masalah tersebut," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Tes Kebohongan Semakin Penting dalam Seleksi Karyawan

Kompasianer Yupiter Gulo berpendapat bahwa para pelamar kerja saat ini semakin lihai berbohong. Misalkan saja dalam urusan CV atau portofolio.

Apabila si pewawancara dan penilai tidak super hati-hati, bisa saja merekrut orang yang memiliki latar belakang yang membahayakan perusahaan setelah mereka diterima.

Karenanya, menurut dia, menjadi penting dan mendesak untuk memiliki beragam metode untuk menyaring dan memilih calon pegawai yang dibutuhkan, baik karena memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, tetapi juga bebas dari latar belakang yang "kelam dan hitam".

"Sehingga dibutuhkan alat tes kejujuran dan kebohongan yang tepat," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/05/20/151153526/kurasi-kompasiana-disepelekan-dalam-dunia-kerja-lakukan-cara-ini-untuk

Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke