Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tangguh Hadapi Dampak Pandemi, Waketum Kadin: Tren Ekspor Indonesia Positif

KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid menyebut bahwa Indonesia merupakan salah satu negara tangguh dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.

Kat Arsjad, hal itu dibuktikan dengan data nilai ekspor yang terus mencatatkan tren positif.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia pada April 2021 mencapai 18,48 miliar dollar AS. Angka ini naik 0,69 persen dibandingkan ekspor pada Maret 2021,” ujar Arsjad dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Sementara itu, jika dibandingkan April 2020, nilai ekspor naik cukup signifikan sebesar 51,94 persen.

Arsjad juga menyebut contoh dari ekspor nonmigas pada April 2021 mencapai 17,52 miliar dollar AS atau naik 0,44 persen dibandingkan Maret 2021.

Adapun peningkatan terbesar ekspor nonmigas April 2021 terhadap Maret 2021 terjadi pada komoditas besi dan baja, yakni sebesar 46,2 juta dollar AS atau 17,50 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari sampai April 2021 mencapai 67,38 miliar atau naik 24,96 persen dibandingkan periode sama pada 2020. Demikian juga dengan ekspor nonmigas yang berhasil mencapai 63,78 miliar AS atau naik 24,84 persen.

Sementara itu, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari sampai April 2021 tercatat naik 25,96 persen dibandingkan periode sama pada 2020.

“Peningkatan ekspor juga terjadi di sektor hasil pertanian (yang) naik 15,75 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 19,66 persen,” kata Arsjad.

Arsjad menambahkan, berdasarkan negara tujuan, nilai ekspor nonmigas terbesar pada April 2021 adalah ke Tiongkok, yaitu 3,93 miliar dollar AS.

Kemudian, disusul oleh Amerika Serikat sebesar 2,03 miliar dollar AS dan Jepang 1,32 miliar dollar AS. Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 41,56 persen.

Adapun ekspor ke negara-negara Asean dan 27 negara Uni Eropa masing-masing sebesar 3,59 miliar dollar AS dan 1,39 miliar dollar AS.

Potensi SDA Indonesia

Adapun tren positif dari aktivitas ekspor dinilai Arsjad  karena Indonesia memang memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah. Hal ini yang membuat Tanah Air memiliki daya tawar di kancah global.

Sebagai negara kepulauan, kata Arsjad, Indonesia mempunyai potensi besar yang dapat dioptimalisasi, mulai dari sektor pertanian hingga kelautan. Dengan memiliki lumbung pangan sendiri, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Indonesia punya semuanya (SDA), termasuk sektor pertanian dan kelautan. Dari sisi populasi, Indonesia punya pasar yang begitu besar. Selain itu, Indonesia juga siap menyambut bonus demografi. Formula ini tak dimiliki negara lain,” kata Arsjad.

Lagi pula, Arsjad menilai bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan mineral. Seiring dengan perkembangan teknologi, lanjut Arsjad, hampir seluruh peranti berbasis teknologi membutuhkan baterai yang mineralnya dihasilkan oleh Indonesia.

"Peranti sebuah teknologi membutuhkan baterai. Semua negara bisa menciptakan teknologi, tapi apa yang bisa dilakukan tanpa mineral? Indonesia punya mineral. Ini kekayaan yang tidak dimiliki negara lain,” ujar Arsjad.

https://money.kompas.com/read/2021/05/24/130015126/tangguh-hadapi-dampak-pandemi-waketum-kadin-tren-ekspor-indonesia-positif

Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke