Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lemahnya Permintaan Jadi Penyebab Kredit Menganggur Masih Tinggi

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan, sampai dengan Maret 2021 kredit menganggur atau undisbursed loan perbankan mencapai Rp 1.669,7 triliun.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, tingginya kredit menganggur di perbankan adalah suatu hal yang wajar, di tengah kondisi perekenomian yang belum pulih sepenuhnya.

“Justru menurut saya (kredit) ini enggak boleh dipaksakan. Di tengah pandemi ini usaha mana yang dapat untung banyak,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Menurutnya, di tengah kondisi perekoenomian yang belum sepenuhnya pulih, perbankan cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit, guna mengantisipasi kenaikan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL).

“Bank pasti akan hati-hati. Bank Tidak mau menempatkan uangnya sembarangan,” katanya.

Sementara itu, pada sisi permintaan atau demand, belum semua sektor industri berkeinginan atau berkemampuan untuk melakukan permintaan pembiayaan ke perbankan.

Pasalnya, sejumlah sektor industri masih terdampak signifikan oleh pandemi yang telah merebak selama lebih dari satu tahun.

“Perusahaan lemah posisi keuangannya dan mereka tidak mau minjem kredit. Buat apa kredit? Karena pengusaha pendapatannya turun,” tuturnya.

Executive Vice President Divisi Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA, Hera F Haryn mengatakan, sembari mencermati perkembangan perekonomiank, bank swasta terbesar di Indonesia itu masih akan menyalurkan kredit secara hati-hati.

“Kami mencermati permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan,” katanya.

Sementara pada sisi permintaan, Hera menilai, para pelaku usaha masih mencermati upaya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Senada dengan Hera, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, belum pulihnya ekonomi nasional mengakibatkan konsumsi masyarakat masih tertekan, sehingga kemudian berdampak kepada permintaan kredit.

“BRI optimistis bahwa ke depan kondisi ekonomi akan terus membaik. Hal ini dikarenakan faktor berangsurnya normalisasi kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat serta program vaksin yang tengah gencar dilakukan oleh pemerintah,” ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2021/06/04/191500126/lemahnya-permintaan-jadi-penyebab-kredit-menganggur-masih-tinggi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke