Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) Kementerian Keuangan mencatat, total terdapat 23.337 investor yang membeli SBR010, di mana sebagian besar investor berasal dari generasi milenial.
"Berdasarkan jumlah investor, Generasi Milenial mendominasi investor SBR010 dengan porsi sebesar 46,1 persen," tulis DJPRR dalam keterangannya, Senin (19/7/2021).
Namun jika dilihat secara nominal, pembelian SBR010 masih didominasi oleh generasi Baby Boomers, dengan porsi 40,4 persen. Padahal, jika dilihat secara jumlah, Baby Boomers atau generasi dengan rentang usia 54-74 tahun itu hanya mencapai 20,3 persen.
Jika dilihat berdasarkan profesi, jumlah investor SBR010 didominasi oleh pegawai swasta, dengan porsi 40,2 persen. Akan tetapi, jika dilihat berdasarkan nilai, investor yang berprofesi sebawai wiraswasta masih mendominasi dengan porsi 35,7 persen.
Kemudian, berdasarkan gender, jumlah investor SBR010 didominasi investor perempuan sebanyak 58,3 persen, dimana profesi ibu rumah tangga masih konsisten menempati tiga besar investor SBR.
Sebagai informasi, walau diterbitkan dengan kupon terendah sepanjang penerbitan SBN ritel sejak tahun 2006, minat masyarakat untuk membeli surat utang pemerintah tersebut sangat tinggi.
Hal tersebut terfeleksikan dengan target maksimal penerbitan SBR010 yang telah terpenuhi di dua hari sebelum penutupan mas apenawaran SBR010.
Dana hasil penjualan SBR010 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2021, termasuk untuk program penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Penerbitan SBR010 tersebut memecahkan rekor penerbitan SBN ritel non-tradable dari jumlah investor maupun dari nominalnya, baik dibandingkan dengan instrumen yang telah ditawarkan sebelumnya secara online maupun secara offline sebelum penggunaan sistem e-SBN di tahun 2018.
https://money.kompas.com/read/2021/07/19/173047826/sbr010-laku-rp-75-triliun-investornya-didominasi-milenial