Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN LIFE HACK KOMPASIANA] Membuat Mainan dari Kardus Bekas | Tips Teknik Berjalan Mendaki dan Turun Gunung

KOMPASIANA---Membuat kerajinan dari barang-barang bekas memang selalu menyenangkan.

Membuat mainan dari barang bekas tidak saja berguna untuk sarana hiburan, tetapi juga dapat menumbuhkan kreativitas anak.

Selain itu, membuat mainan dari barang bekas dipercaya meningkatkan daya imajinasi sang anak, yang mana baik bagi tumbuh kembangnya.

Hal ini tentu akan lebih baik ketimbang anak harus memainkan gawai.

Barang bekas yang dibutuhkan pun cukup mudah ditemukan karena kebanyakan dari barang-barang yang ada di rumah, seperti kardus bekas hingga kertas.

Selain pembahasan mengenai membuat mainan anak dari barang bekas, ada juga tips-tips bagi perantau yang ingin membuat kartu keluarga dan KTP di tempat tinggal baru, serta teknik-teknik yang perlu diketahui bagi yang ingin mendaki gunung.

Berikut konten-konten menarik dan populer kanal Lifa Hack di Kompasiana:

1. Tidak Dibelikan Mainan Truk Oleng, Akhirnya Membuat Sendiri dari Kardus Bekas

Kompasianer Swarna membagikan pengalamannya membuat mainan bekas untuk anaknya.

Diceritakannya ia membuat mainan truk dari kardus bekas dan kertas, yang kemudian ditempeli stiker sesuai keinginan sang anak.

Akan tetapi, menurutnya, yang lebih menarik dari membuat mainan dari barang bekas ini adalah manfaat terhadap tumbuh kembang anak.

Pasalnya, dengan kegiatan ini akan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak.

"Anak yang mempunyai daya imajinasi bagus dan memiliki bakat berkreasi maka sebaiknya memang langkah memberikan stimulus selalu diberikan," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Begini Cara Perantau Indekos Buat KK dan KTP di Tempat Baru

Kompasianer Edward Hora berbagi cerita terkait pengalamannya sebagai perantau di tempat orang wajib membuat surat keterangan pindah ke daerah baru

Dikatakannya, langkah pertama adalah anak perantau yang indekos wajib membuat surat keterangan pindah ke daerah baru.

surat pengantar dari RT dan RW setempat, biodata diri seperti akta kelahiran, akta perkawinan (jika ada), KK lama, dan KTP lama mesti disertakan untuk dokumen pendukung.

Surat tersebut lantas dibawa ke kelurahan untuk diproses lebih lanjut, seperti formulir biodata, formulir KK baru, dan formulir perubahan KK.

"Setelah diisi lengkap, formulir diserahkan ke kecamatan untuk mendapat tanda tangan dan stempel. Lalu, saya menuju Disdukcapil tempat tinggal lama untuk mendapat Surat Keterangan Pindah Warga Negara Indonesia (SKPWNI)," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Tips Teknik Berjalan Mendaki dan Turun Gunung

Bagi kamu yang ingin mendaki gunung, ada baiknya simak tips-tips teknik berjalan mendaki dan turun gunung ini. Tips ini dibagikan oleh Kompasianer Sutomo Paguci.

Menurut dia, berjalan kaki memang tampak sebagai aktivitas yang sangat sederhana. Akan tetapi ada teknik atau cara berjalan yang benar, tak terkecuali saat mendaki dan turun gunung.

Tips pertama adalah pemanasan. Menurutnya, pemanasan diperlukan agar otot siap diajak kerja keras.

Otot yang masih dingin langsung diajak berjalan mendaki gunung akan rawan mengakibatkan cedera, kram, pernapasan berat, mudah terengah-engah, dan pada akhirnya akan menguras tenaga yang tidak perlu.

Selanjutnya, saat mendaki, adalah langkah-langkah pendek. Langkah-langkah pendek ini berguna untuk menghemat tenaga.

"Langkah panjang atau terlalu lebar akan menguras tenaga dengan cepat. Sementara tenaga perlu dihemat karena jarak pendakian biasanya tidak pendek," tulisnya. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/08/03/150000626/-tren-life-hack-kompasiana-membuat-mainan-dari-kardus-bekas-tips-teknik

Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke