Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Upaya Bos BEI Rayu Perusahaan Unicorn untuk IPO

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi berbasis e-commerce, Bukalapak secara resmi melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (6/8/2021) pagi.

Hal ini menjadi harapan bagi pelaku Pasar Modal di Indonesia, untuk menarik banyak investor baru.

Berembus kabar bahwa perusahaan teknologi terbesar berstatus unicorn, Gojek dan Tokopedia (GoTo) juga tertarik ingin mencatatkan saham perdana di Bursa.

BEI pun berupaya mengembangkan peraturan Multiple Voting Share (MVS) yang tujuannya mengakomodir IPO dari para perusahaan unicorn.

Kemudian, pengembangan edukasi investor berbasis teknologi, penyempurnaan mekanisme perdagangan mulai dari pre closing, market order, hingga periodic order, otimalisasi sistem pengawasan, pengembangan sistem co-location Anggota Bursa, sampai dengan optimalisasi layanan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA).

Mengenai sederet upaya yang dilakukan BEI untuk memikat para perusahaan unicorn maupun decacorn, mengetahui perusahaan teknologi yang bakal IPO, sekaligus potensi kapitalisasi pasar ketiga perusahaan tersebut masuk, berikut penjelasan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi secara eksklusif kepada Kompas.com.

Apa saja inisiatif BEI terkait regulasi atau peraturan bagi perusahaan berstatus unicorn untuk dapat melantai di Bursa?

Regulasi pengembangan peraturan Multiple Voting Share (MVS) untuk mengakomodir dari unicorn untuk IPO ditargetkan akan selesai tahun ini, kapan hal tersebut akan terealisasi?

Dirut BEI: Ini sudah kita bicarakan cukup lama, kalau enggak salah dari bulan Juni, ini (MVS) sudah digodok dan sudah making rule. Kalau sudah making rule kita harapkan secepatnya bisa keluar, dan mudah-mudahan tahun ini lah bisa keluar. (Sekitar) September atau Oktober, kira-kira mudah-mudahan.

Ini kan perubahan satu hal untuk mengakomodir agar saham-saham teknologi bisa masuk ke Papan Utama. Kita harapkan (perusahaan teknologi) tahun ini masuk. Kalau penggodokan sudah dari sejak awal, sudah cukup lama.

Sekarang sudah making rule, artinya sudah kita sebarkan ke stakeholder, kita mintakan input-input, termasuk ke kita juga apakah ada tambahan. Begitu making rule ini selesai, ya sudah, insya Allah bisa jalan.

Bisa disebutkan selain Bukalapak adakah perusahaan unicorn lain yang berniat untuk listing di Bursa? Kami mencatat, bapak pernah menyebutkan tiga perusahaan unicorn akan melantai di Bursa?

Dirut BEI: Saya katakan ada dua atau tiga (calon IPO unicorn) gitu ya. Kalau yang buka Bukalapak, sudah selesai dan listing-nya di hari Jumat ini.

Saya dengar dari Pak Nassar, animo masyarakat cukup bagus ya. Mudah-mudahan ini awal bulan, saham teknologi yang cukup bagus yang masuk ke Bursa.

Kenapa kok saya bilang dua atau tiga, karena yang berikutnya itu GoTo, Gojek dan Tokopedia. Ya mudah-mudahan kita upayakan GoTo go public di kita (BEI).

Kemudian yang lain-lainnya, tentunya tidak bisa saya sebutin ya. Tapi ada beberapa unicorn-unicorn yang potensial dan juga untuk masuk ke Bursa Efek.

Tentunya ini akan berdampak positif terhadap Pasar Modal Indonesia. Proposal GoTo sendiri sudah masuk ke BEI atau OJK? Itu masih proses.

Aku enggak bisa terlalu banyak ngomong, masih dalam proses. Mudah-mudahanlah bisa dalam tahun ini juga.

Bakal melantainya perusahaan kategori unicorn di Bursa, akankah BEI melakukan revisi target rata-rata nilai transaksi harian atau RNTH tahun ini yang sebesar Rp 8,5 triliun?

Dirut BEI: Saya harapkan demikian. Kita enggak usah omongin GoTo dulu dah karena ini dalam proses. Sekarang yang sudah masuk ini kan Bukalapak. Dengan adanya Bukalapak ada pertambahan kapitalisasi. Apalagi ini nanti, ada unicorn lainnya yang masuk, apakah GoTo atau unicorn-unicorn yang lain.

Atau di luar unicorn, ada juga beberapa calon yang sebetulnya bisa menjadi calon emiten kita (di Bursa Efek). Kalau semua (perusahaan unicorn) itu masuk, insya Allah kapitalisasi kita mungkin, ini kemungkinan ya, bisa naik sekitar Rp 500 triliun.

Apakah perusahaan kategori unicorn yang akan melantai di Bursa dapat menarik investor asing untuk membeli saham-saham di dalam negeri?

Dirut BEI: Saya yakin, pasti (menarik minat investor asing). Karena pertama, kapitalisasi kita naik. Kedua, saham teknologi ini memang lagi menarik sekali, lagi seksi. Apalagi kita punya penduduk yang begitu banyaknya makanya kita punya unicorn enggak hanya satu.

Karena daya tariknya itu betul-betul, misalnya Gojek. Itu sudah berapa juta yang makai Gojek? Ini belum sampai ujungnya, masih banyak teknologi ke depan makin banyak pelanggannya, terus UMKM yang masuk. Persis seperti Bukalapak.

Tidak tertutup kemungkinan saham-saham teknologi tersebut masuk ke dalam MSI. Menurut saya kalau sudah masuk ke MSI dengan sendirinya akan masuk ke kantong pembeli portofolio teknologi di saham-saham tersebut. Jadi, kalau saya lihat ini memang merupakan daya tarik.

Tentunya dengan adanya BL (Bukalapak) saja ini ya, investor yang baru masuk juga lumayan signifikan. Tadi saya sudah ngomong kalau jumlah investor saham saja 2,5 juta sampai Juni.

Saya enggak tahu dengan adanya BL ini nambah berapa lagi. Tapi, cukup signifikan. Insya Allah (dengan adanya IPO para unicorn) akan menambah SID kita. Terus yang kedua, akan menambah likuiditas di market.

https://money.kompas.com/read/2021/08/06/065239926/upaya-bos-bei-rayu-perusahaan-unicorn-untuk-ipo

Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi Online, Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi Online, Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi Online Sejak 2023

Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi Online Sejak 2023

Whats New
Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Whats New
Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Ini Jadwal Operasional BCA Selama Cuti Bersama Waisak 2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Neo Commerce Turun 13,8 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

5 Saham Ini Cum Date Dividen Pekan Depan, Cek Jadwal Lengkapnya

Whats New
Strategi 'Turnaround' Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Strategi "Turnaround" Ubah Rugi Jadi Laba Berhasil, Angela Simatupang Kembali Pimpin IIA Indonesia hingga 2027

Whats New
Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 24 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Jumat 24 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Jumat 24 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Harga Bahan Pokok Jumat 24 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Cabai Merah Keriting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke