Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Fast Tahap Pertama untuk Transfer Kredit Diimplementasi Desember 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) hingga saat ini masih terus mengembangkan BI Fast Payment.

BI  Fast merupakan layanan yang akan menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang akan beroperasi selama 24 jam dan mempercepat sistem kliring di bank tanpa batas.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, implementasi BI-Fast untuk fase pertama dan tahap pertama untuk fitur transfer kredit akan dilakukan pada bulan Desember 2021.

"Mudah-mudahan nanti di Desember kita bisa mengimplementasikan BI Fast fase pertama, tahap pertama untuk fitur transfer kredit," ujar Filianingsih saat diskusi webinar Artajasa secara virtual, Senin (6/9/2021).

Menurut dia, BI Fast adalah insfrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel menggunakan berbagai instrumen dan kanal pembayaran.

Lewat layanan ini, dia berharap masyarakat bisa menikmati jasa sistem pembayaran di era digital guna mendukung aktivitas perekonomian.

"Tentunya ini akan mendorong pembayaran yang "Cemumuah" atau cepat, mudah, murah, aman dan handal," ungkapnya.

Dia menjelaskan, BI Fast Payment didesain untuk menjadi alat pembayaran bagi para pelaku industri, ritel, dan UMKM lewat pembayaran transfer online.

Inisiatif ini juga, kata Filianingsih, sejalan dengan implementasi dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk menyediakan infrastruktur sistem pembayaran ritel yang cepat, serta mewujudkan industri penyelenggara sistem pembayaran yang inovatif, kolaboratif, dengan standar keamanan yang tetap terjaga.

"Khususnya untuk UMKM. Di zaman sekarang, UMKM kita memang harus kita dorong ke ekosistem digital apalagi di tengah pandemi, mereka dituntut untuk bisa survive," jelas Filianingsih.

https://money.kompas.com/read/2021/09/06/155455626/bi-fast-tahap-pertama-untuk-transfer-kredit-diimplementasi-desember-2021

Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke